Kementerian Kesehatan RI melakukan tes acak pengujian sampel pasien COVID-19 di seluruh provinsi Indonesia. Berdasarkan hasil whole genome sequencing (WGS) yang dihimpun Balitbangkes pada 3 April 2022, tercatat varian Omicron berjumlah 9.673 kasus, sementara varian Delta 8.591 kasus.
Dari 34 provinsi di Indonesia, hanya tersisa dua wilayah yang belum melaporkan temuan kasus varian Omicron yakni Papua Barat dan Maluku. Kasus Omicron terbanyak sampai saat ini disumbang DKI Jakarta dengan 5.801 kasus.
Kemudian disusul Jawa Barat dengan 1.306 kasus dan Banten 619 kasus. Artinya, keberadaan varian Omicron saat ini sudah menggantikan dominasi kasus varian Delta di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sebaran 9.673 kasus varian Omicron di Indonesia, menurut data Balitbangkes Kemenkes RI pada 3 April 2022:
Sebaran Omicron
- DKI Jakarta: 5.801 kasus
- Jawa Barat: 1.306 kasus
- Banten: 619 kasus
- Jawa Tengah: 396 kasus
- Jawa Timur: 329 kasus
- Bali: 134 kasus
- Papua: 84 kasus
- DI Yogyakarta: 77 kasus
- Nusa Tenggara Timur: 74 kasus
- Kepulauan Bangka Belitung: 64 kasus
- Sulawesi Selatan: 62 kasus
- Kalimantan Tengah: 61 kasus
- Lampung: 61 kasus
- Riau: 60 kasus
- Sumatera Utara: 53 kasus
- Kalimantan Barat: 52 kasus
- Kalimantan Utara: 47 kasus
- Aceh: 47 kasus
- Sulawesi Tenggara: 46 kasus
- Nusa Tenggara Barat: 45 kasus
- Kalimantan Timur: 44 kasus
- Sumatera Barat: 38 kasus
- Sulawesi Utara: 37 kasus
- Kepulauan Riau: 26 kasus
- Jambi: 24 kasus
- Kalimantan Selatan: 19 kasus
- Sumatera Selatan: 18 kasus
- Sulawesi Tengah: 15 kasus
- Maluku Utara: 12 kasus
- Gorontalo: 11 kasus
- Bengkulu: 5 kasus
- Sulawesi Barat: 1 kasus
(sao/fds)











































