Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengungkapkan jumlah vaksin COVID-19 di Indonesia yang sudah kedaluwarsa atau expired per 25 Maret 2022. Jumlah vaksin yang kedaluwarsa ini mencapai 19,32 juta dosis.
"Dari vaksin yang ada di stok kami, kami bisa informasikan vaksin-vaksin yang sudah expired date dan juga berpotensi expired date (ED)," beber Honesti dalam rapat Komisi IX DPR, Rabu (6/4/3033).
"Dari data yang kami dapat sampai akhir Maret 2022, itu sudah ada sejumlah 19,32 juta itu sudah ED. Terdiri dari 18,68 juta dosis dari skema GAVI/hibah dan juga ada 0,68 juta dari skema pengadaan B2B (business to business)," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Honesti menjelaskan kondisi dari 19,32 juta dosis vaksin COVID-19 yang kedaluwarsa ini. Ia menegaskan bahwa vaksin tersebut sudah tidak ada data baru lagi dan kemungkinan akan dimusnahkan.
"19,3 juta tadi, ini memang nggak ada data baru. Sehingga vaksinnya kita simpan, kemungkinan nanti akan dimusnahkan karena nggak ada data stabilitas baru yang diberikan oleh manufakturnya," jelas Honesti.
Selain itu, Honesti juga membeberkan ada sebanyak 1,53 juta dosis vaksin COVID-19 yang mencapai masa kedaluwarsanya pada April 2022. Vaksin ini didapatkan dari jalur hibah yang sudah didatangkan dan disimpan di Indonesia.
"Dan kalau kita melihat dari status bulan April, akan ada potensi 1,53 juta dosis itu akan berpotensi ED di bulan April 2022," katanya.
Honesti pun merinci vaksin COVID-19 yang masa kedaluwarsanya pada April 2022. Itu terdiri dari vaksin merek AstraZeneca sebanyak 1.095.000 dosis dan 436.370 dosis vaksin merek Moderna.
(sao/fds)











































