China masih bertempur melawan wabah COVID-19 yang terjadi di sejumlah wilayah, termasuk di Shanghai. Kali ini, pemerintah China mengandalkan obat tradisional (TCM) untuk mengendalikan virus Corona.
Diberitakan Reuters, pemerintah Shanghai mendistribusikan jutaan kotak obat tradisional seperi herbal dan kapsul flu yang diyakini mampu meredakan gejala COVID-19. Obat tradisional yang didistribusikan termasuk Lianhua Qingwen.
"Menghadapi varian Omicron yang sangat menular, kita harus menggunakan pengobatan TCM sesegera mungkin," kata Fang Min, presiden Rumah Sakit Kota Shuguang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fang mengatakan bahwa kotak obat itu telah dibagikan ke lebih dari 21 juta orang di Shanghai.
"Untuk masyarakat umum, termasuk kelompok berisiko tinggi, menggunakan pengobatan TCM ketika epidemi parah bisa menjadi pencegahan yang baik," tambahnya.
Beberapa penduduk mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah menerima kotak obat flu yang dijual bebas seperti Lianhua Qingwen dari komite lingkungan dalam beberapa pekan terakhir. Sedangkan beberapa pasien COVID-19 mengatakan mereka mendapat obat TCM untuk dilarutkan dalam air panas.
Otoritas kesehatan China telah merekomendasikan beberapa obat dan bahan TCM, seperti Lianhua Qingwen, untuk digunakan oleh pasien COVID-19, meskipun kurangnya data klinis membatasi penggunaannya di luar negeri.
Shijiazhuang Yiling Pharmaceutical, pembuat Lianhua Qingwen, mengatakan dalam uji klinis di tahun 2020, obat tradisional tersebut telah dibuktikan setara dengan terapi konvensional dan bisa untuk meredakan gejala COVID-19 seperti demam dan batuk.
Singapura, yang memiliki populasi etnis Tionghoa yang besar, mengatakan pada November lalu bahwa tidak ada bukti ilmiah dari uji klinis acak bahwa produk herbal apa pun, termasuk Lianhua Qingwen, dapat digunakan untuk mencegah atau mengobati COVID-19.
Penggunaan semua produk herbal itu dinilai hanya diformulasikan untuk pengobatan pilek dan flu biasa dan mengatasi gejala seperti sakit kepala, pilek atau hidung tersumbat, sakit tenggorokan dan batuk.
Pada tahun 2020, regulator AS Food and Drugs Administration, memperingatkan vendor Lianhua Qingwen untuk berhenti menjualnya sebagai pengobatan COVID-19.











































