Pada bulan Ramadan, banyak orang yang langsung tidur setelah makan di waktu sahur lantaran tak bisa menahan kantuk. Namun, setelah bangun di pagi hari, banyak juga yang cemas kalau tidur di waktu sahur dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Lantas, apakah tidur setelah sahur bisa bikin gemuk?
Informasi yang beredar, tidur setelah makan bisa memperlambat lambung untuk mencerna makanan. Hal inilah yang membuat makanan tersebut berubah menjadi lemak dan menyebabkan kenaikan berat badan.
Sedangkan dari pengamatan medis, anggapan tersebut ternyata salah. Menurut praktisi kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Siti Setiati, SpPD-KGer, M.Epid, FINASIM, yang membuat seseorang gemuk adalah asupan kalori makanan dan minuman yang masuk lebih banyak daripada yang dikeluarkan. Bukan karena tidur setelah sahur.
"Yang membuat gendut itu kalau asupan kalori yang berasal dari makanan dan minuman lebih banyak daripada yg dikeluarkan, bukan karena tidur setelah sahur," katanya saat dihubungi detikcom, Rabu (13/4/2022).
Menurutnya, kalau seseorang makan dan minum yang mengandung kalori tinggi saat berbuka sampai sahur, sedangkan aktivitas fisik tidak ada dan hanya tiduran saja, artinya jumlah kalori yang masuk lebih banyak daripada yang dikeluarkan. Itulah yang membuat berat badan naik.
"Kalau kita makan dan minum yang mengandung kalori tinggi saat buka sd sahur sementara aktivitas fisik kita tidak ada, hanya tiduran atau berdiam diri sepanjang hari, artinya jumlah kalori yg masuk lebih banyak drpd yg dipakai. Nah itu bisa menaikkan berat badan kita," lanjutnya.
Jika tidur setelah sahur tidak bikin gemuk, apakah ada bahayanya?
Jawabannya tentu saja ada. Dihubungi terpisah, dokter spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno, SpPD KGEH, dari RS Brawijaya Depok, mengungkapkan bahwa tidur setelah sahur dapat memicu gangguan pencernaan, seperti GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease.
Penyakit ini merupakan gangguan pencernaan yang disebabkan oleh asam lambung naik ke kerongkongan.
"Saat makanan ada di lambung sedang dicerna maka kemungkinan makanan naik ke kerongkongan akan semakin besar saat kita berbaring," tutur dr Aru saat dihubungi terpisah, Rabu (13/4/2022).
Apabila kondisi ini terus menerus dibiarkan begitu saja, bisa memicu sejumlah efek samping lainnya, seperti rasa dada terbakar, gigi bolong, hingga mulut pahit di pagi hari.
Oleh karena itu, dr Aru menyarankan tidur setelah 2 jam sehabis sahur untuk menghindari sejumlah gangguan pencernaan, seperti GERD, gastritis (peradangan di lambung), dan penyakit maag lainnya. Juga, menghindari sejumlah makanan yang bisa memicu produksi asam lambung semakin tinggi saat sahur.
"Disarankan 2 jam setelah makan sahur baru berbaring. Hindari terlalu pedas, jangan yang asam, dan kopi. Sebaiknya (makan) yang tinggi serat, " tuturnya.
Baca juga: Ahli Gizi: Tidur Setelah Sahur Tidak Apa-apa |
Simak Video "Tips dan Waktu Olahraga yang Baik saat Puasa"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)