Mengenal Skoliosis pada Anak dan Cara Pengobatannya

ADVERTISEMENT

Mengenal Skoliosis pada Anak dan Cara Pengobatannya

Sponsored - detikHealth
Rabu, 13 Apr 2022 13:34 WIB
Ilustrasi Anak Skoliosis
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Skoliosis adalah penyakit yang sering dijumpai pada masa kanak-kanak hingga remaja. Penyakit skoliosis dapat menyebabkan berbagai gejala dan gangguan yang berlanjut hingga dewasa, sehingga membutuhkan penanganan secara dini.

Anak dengan skoliosis membutuhkan berbagai teknik pengobatan khusus agar dapat pulih dari gangguan tulang belakang ini. Sebelum mengetahui teknik atau pengobatan yang harus dilakukan, mari simak dulu jenis kasus-kasus skoliosis yang dapat terjadi pada anak.

Skoliosis Idiopatik

Skoliosis Idiopatik adalah jenis skoliosis yang terjadi tanpa sebab pasti yang mendasarinya dan bukan disebabkan karena penyakit lain, riwayat jatuh, dan lain-lain. Penyakit ini dapat terjadi pada anak-anak dari bayi baru lahir hingga usia 18 tahun. Setidaknya ada 3 kategori untuk kasus ini, lebih lanjut akan dibahas sebagai berikut!

  1. Skoliosis idiopatik infantil dapat ditemukan pada bayi baru lahir sampai mereka berusia tiga tahun.
  2. Skoliosis Idiopatik juvenil - pada anak mulai usia 3 tahun sampai 6 tahun.
  3. Skoliosis Idiopatik Remaja - pada usia 10 sampai 18 tahun.

Apakah Anak Penderita Penyakit Skoliosis Ringan Bisa Sembuh?

Sebenarnya gangguan kelainan tulang belakang ini dapat dijelaskan dalam tiga kategori berdasarkan besar derajat kelengkungannya, ada ringan (<20 derajat), sedang (20-40 derajat) dan berat (>40 derajat). Untuk anak dengan gangguan kelainan tulang belakang yang tergolong dalam kategori penyakit skoliosis ringan hingga sedang, bisa disembuhkan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.

Penyakit skoliosis ringan mungkin tidak menimbulkan gejala pada anak, tetapi biasanya jika diperhatikan dapat terlihat perbedaan tinggi bahu atau panggul, atau ada punuk di salah satu sisi punggung. Namun jika dibiarkan penyakit skoliosis dapat menyebabkan tidak hanya gangguan fisik tetapi juga mempengaruhi kesehatan mental, seperti menurunkan rasa percaya diri, menyebabkan kecemasan hingga gangguan depresi.

Cara Pengobatan Skoliosis pada Anak

Cara pengobatan skoliosis kategori ringan hingga sedang dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan pengobatan medis maupun dengan terapi alami, di antaranya:

1. Melakukan Pemeriksaan Secara Rutin

Penderita kelainan tulang belakang yang masih anak-anak dan dengan kategori ringan biasanya belum perlu terapi khusus. Tetapi pasien tetap harus melakukan pemeriksaan rutin ke dokter terlebih dahulu selama masa pertumbuhan. Pemantauan biasanya dilakukan oleh dokter setiap 6 bulan dan mungkin akan menggunakan rontgen sebagai pendukung.

2. Menggunakan Alat Penyangga Tulang Belakang (Brace)

Untuk mencegah agar pembengkokan tulang belakang tidak bertambah parah biasanya dokter menyarankan untuk memakai alat penyangga tulang belakang atau yang biasa disebut brace skoliosis.

Klinik Tulang BelakangFoto: Klinik Tulang Belakang

GBW merupakan jenis brace skoliosis yang sangat baik untuk mengoreksi kemiringan dan rotasi pada tulang belakang karena bersifat spesifik sesuai dengan pola kurva skoliosis yang diderita pasien. Pemakaian brace ini harus dilakukan sedini mungkin saat masa pertumbuhan agar memberi hasil maksimal.

3. Melakukan Terapi Fisik Khusus Skoliosis

Pasien skoliosis memiliki ketidakseimbangan otot karena membengkoknya tulang belakang, sehingga diperlukan terapi korektif khusus yang sesuai dengan pola kelengkungan kurva skoliosis.

Klinik Tulang BelakangFoto: Klinik Tulang Belakang

Latihan Schroth adalah latihan skoliosis yang efektif karena mengoreksi kelainan tulang belakang secara tiga dimensional dan menggunakan metode pernafasan khusus untuk memperbaiki fungsi paru tubuh.

4. Rajin Melakukan Olahraga Ringan

Bagi anak penderita gangguan skoliosis ringan perlu melakukan olahraga secara rutin dimulai dari yang intensitas ringan. Contoh olahraga yang dapat dilakukan adalah berenang, bersepeda, peregangan dan olahraga permainan yang tidak berisiko tinggi. Hal ini penting untuk menjaga kebugaran anak sekalipun anak memiliki skoliosis.

5. Menjaga Posisi Tidur dan Posisi Sehari-hari

Posisi tidur yang baik bagi penderita skoliosis ringan ini adalah tidur terlentang dan tidak boleh tengkurap atau meringkuk dengan kedua lutut ditekuk ke dada. Posisi ini akan menjaga tulang belakang dalam posisi netral dan menjaga kelengkungan tulang belakang yang normal pada anak. Posisi tubuh sehari-hari juga penting dipertahankan, karenanya posisi tubuh saat duduk, belajar dan membawa barang juga harus dibiasakan sesuai postur yang benar.

Demikian metode pengobatan skoliosis pada anak. Namun tetap saja, untuk informasi lebih detail dan tidak salah penanganan, harus konsultasi dengan tenaga profesional. Misalnya ke dokter di kliniktulangbelakang.com yang merupakan klinik rehabilitasi untuk mengatasi gangguan tulang belakang seperti skoliosis baik pada anak-anak maupun dewasa.

Lokasi Spine Clinic Family Holistic ada di Jakarta Barat dan Alam Sutera-Tangerang:

  • Jakarta Barat

Jl. Daan Mogot Raya No. 176A, Jakarta Barat - Indonesia 11520 (Setelah Grogol - Indosiar, samping flyover Daan Mogot)

Senin s/d Jumat: 09:00 - 16:00

Sabtu: 08:00 - 15:00

Phone: (021) 568 4770 / 2256 5801

Whatsapp: (62) 081293338360

Email: info@kliniktulangbelakang.com

  • Alam Sutera - Tangerang

Jl. Jalur Sutera Ruko Prominence Blok 38E, No. 42 Lantai 1 Kompleks Ruko Prominence, Alam Sutera Tangerang - Banten 15143

Senin s/d Jumat: 09:00 - 16:00

Sabtu: 08:00 - 15:00

Phone: (021) 3005 5191

Whatsapp: (62) 081290537190



Simak Video "Gerak Italia Larang Daging dan Makanan Sintetis"
[Gambas:Video 20detik]
(Content Promotion/Shania Digital)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT