.webp)
Ada beragam alasan saat seseorang memutuskan menghapus tato. Di bulan Ramadan seperti saat ini, ada banyak yang melakukannya sebagai ikhtiar untuk 'hijrah'.
Menurut dokter yang juga Ambrosia Klinik dan Estetik, dr Kartika Mayasari, peningkatan minat menghapus tato sebenarnya dimulai sjak tiga bulan sebelum Ramadan. Pasalnya, proses hapus tato yang tidak bisa sekali selesai.
"Justru yang banyaknya tiga bulan lalu. Karena kan menghapus tato itu nggak bisa sekali, jadi dia membutuhkan waktu enam sampai tujuh kalian. Dia sudah ke sini sejak nggak dalam waktu dekat atau sekarang-sekarang ini mendekati lebaran, justru sebelum-sebelumnya tiga sampai empat bulan lalu sudah mulai dia menghilangkan tato. Jadi sekarang sudah lumayan ada hasilnya." ujar dr Kartika saat ditemui detikcom, Selasa (19/4/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal alasan menghapus tato, dr Kartika mengungkap bahwa kebanyakan melakukannya karena disuruh orang tua dan untuk memenuhi syarat pekerjaan. Ada juga yang beralasan tatonya sudah jelek dan tidak ingin menato ulang.
"Atau biasanya kalau tulisan mantan pacar, itu mau dihilangkan. Tapi paling sering sih karena orangtua dan pekerjaan," papar dr Kartika.
Senada dengan dr Kartika, Direktur Islamic Medical Service (IMS) Imron Fauzi juga menyebut minat peserta program hapus tato gratis juga meningkat di bulan Ramadan. Selama Ramadan, pihaknya memang menggelar roadshow program Laser Tatto Removal secara gratis.
"Ramadan tahun ini saja sudah ada 800 pendaftar namun mungkin hanya 500 pendaftar yang akan diproses di bulan ini, sisanya setelah Ramadan," kata Imron.
Selain terkait urusan pekerjaan, alasan pasien menghapus tato sebagaimana dipaparkan Imron adalah karena ingin 'hijrah'. Dalam agama Islam, merajah tubuh dengan tato memang diharamkan.
"Mulai dari orang yang mulai memahami haramnya tato dalam islam atau orang yang ingin berhijrah, ada juga anak punk yang ingin bersih dari tato, para pegawai yang disyaratkan untuk menghapus tato dalam pekerjaanya, hingga para tentara juga ada," pungkasnya.
(up/up)
