Vaksinasi HPV (human papillomavirus) kini diwajibkan oleh Kementerian Kesehatan RI demi menekan kasus kanker serviks. Vaksin HPV akan diberikan secara gratis dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), diperuntukkan bagi anak-anak kelas lima dan enam SD.
Menurut spesialis kebidanan dan kandungan dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), dr Grace Valentine, SpOG, terdapat sejumlah faktor penyebab wanita tinggi risiko kanker serviks. Di antaranya, riwayat kanker serviks pada keluarga.
"Yang pasti pertama memang adalah riwayat kanker serviks di keluarga apabila ada tante atau mama yang meninggal karena kanker serviks, sebaiknya anak-anaknya lebih berhati-hati," terangnya dalam diskusi daring bertajuk 'Women's Talk Stronger Together Against Cancer', Kamis (21/4/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian apabila memang usianya sudah lebih dari 40 tahun, ada riwayat penyakit kelamin sebelumnya atau ada riwayat keputihan berulang, atau memang anaknya banyak dan jarak kelahiran anaknya pendek-pendek," lanjut dr Grace.
Faktor lainnya, yakni infeksi HPV. Mengingat, 90 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV 'high risk' bersifat onkogenik. Walhasil, wanita yang sudah pernah terdeteksi terinfeksi HPV berdasarkan pemeriksaan pap smear berisiko tinggi terkena kanker serviks.
NEXT: Bukan Gegara 'Nakal'!
Bukan Gegara 'Nakal'!
dr Grace juga menegaskan, pada dasarnya setiap wanita yang aktif secara seksual berisiko terkena kanker serviks. Sekalipun hanya memiliki satu pasangan dan tidak bergonta-ganti pasangan, seorang wanita tetap punya risiko kanker serviks lantaran virus HPV menular lewat aktivitas seksual.
"(Banyak orang berpikir) kanker serviks itu biasanya pada cewek yang bergonta-ganti pasangan, pada cewek-cewek yang nakal. Tapi sebenarnya, semua perempuan yang memang sudah aktif seksual itu berisiko untuk mengalami kanker serviks," tegasnya.
"Infeksi virus HPV ini dapat terjadi pada semua wanita yang memang sudah aktif seksual walaupun wanita tersebut single partner, jadi hanya berhubungan dengan satu partner saja," pungkas dr Grace.











































