Mengenal Antasida: Dosis, Efek Samping, dan Cara Penggunaan

Mengenal Antasida: Dosis, Efek Samping, dan Cara Penggunaan

Patrick Trusto Jati Wibowo - detikHealth
Kamis, 28 Apr 2022 15:47 WIB
Mengenal Antasida: Dosis, Efek Samping, dan Cara Penggunaan
Mengenal obat antasida, dosis, manfaat, dan efek sampingnya. (Foto ilustrasi: iStock)
Jakarta -

Antasida adalah obat untuk meredakan gejala akibat penyakit asam lambung dan maag, seperti mual, muntah, kembung, perih di ulu hati, dan rasa panas di perut kiri atas. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet kunyah dan cairan suspensi yang dapat dibeli tanpa resep dokter.

Antasida bermanfaat untuk membantu menetralkan kadar asam lambung dalam hitungan menit setelah diminum. Hal ini berkat kandungan bahan-bahan penting dalam antasida, seperti alumunium karbonat, kalsium karbonat, magnesium oksida, dan natrium bikarbonat.

Namun, obat ini hanya dapat digunakan untuk meredakan keluhan atau gejala, bukan untuk menyembuhkan penyakit. Antasida tidak dapat membantu mencegah produksi asam lambung, melainkan bekerja untuk mengendalikan dan menetralkan jumlah produksinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Healthline, Kamis (28/4/2022), berikut ini adalah dosis, efek samping, dan cara penggunaan antasida untuk mengobati penyakit asam lambung dan maag.

Dosis Obat Antasida

Sebelum mengonsumsi antasida, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau baca aturan pakai yang tertera di label kemasan.

ADVERTISEMENT

Orang dewasa: 1-2 tablet atau 1-2 takar suspensi, diminum 3 sampai 4 kali sehari
Anak 6-12 tahun: ½-1 tablet atau ½-1 takar supensi, diminum 3 sampai 4 kali sehari

Minum satu jam sebelum makan, atau dua jam setelah makan, dan sebelum tidur. Hentikan pengobatan bila gejala sudah membaik.

Efek Samping Obat Antasida

Sebenarnya, efek samping antasida jarang terjadi jika meminumnya sesuai aturan. Efek samping dapat terjadi jika dikonsumsi secara berlebihan atau dalam waktu yang lebih lama.

Ada beberapa efek samping dari antasida, antara lain:

  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Kelebihan kadar kalsium
  • Kram perut
  • Kembung
  • Batu ginjal

Kelebihan kalsium juga dapat menyebabkan alkalosis. Dalam kondisi ini, tubuh tidak dapat membuat cukup asam untuk berfungsi dengan baik. Selain itu, konsumsi antasida dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan peningkatan kadar asam. Kondisi ini terjadi ketika produksi asam meningkat setelah makan dan minum

Jika telah mengonsumsi antasida sesuai petunjuk dan tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan dengan dokter.

Interaksi Obat Antasida

Antasida dapat mengganggu fungsi obat lain. Jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, diskusikan dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan antasida.

Beberapa antasida, seperti Alka-Seltzer, mengandung aspirin. Banyak peneliti yang memberikan peringatan terkait penggunaan obat ini. Peringatan ini dikeluarkan karena adanya laporan pendarahan serius terkait dengan antasida yang mengandung aspirin.

Jika sedang minum obat lain yang dapat meningkatkan resiko pendarahan, seperti obat antikoagulan atau antiplatelet, sebaiknya untuk tidak mengonsumsi antasida ini.

Cara Penggunaan Obat Antasida

Cara penggunaan obat antasida disesuaikan dengan bentuknya. Untuk obat sediaan tablet perlu dikunyah sebelum ditelan, sedangkan dalam bentuk cairan suspensi, botol obat perlu dikocok sebelum diminum.

Antasida berbentuk tablet kunyah atau suspensi dapat dikonsumsi ketika gejala muncul atau terasa akan muncul. Jika lupa mengonsumsi obat ini, sebaiknya segera mengonsumsi jika jeda dengan jadwal berikutnya belum dekat. Namun jika sudah dekat, abaikan dan jangan pernah menggandakan dosis.

Jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, berikan jarak 2-4 jam setelah mengonsumsi antasida.

Jangan menyimpan antasida di tempat yang lembap atau terkena sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.




(naf/naf)

Berita Terkait