Seluruh pasien diduga hepatitis akut misterius Indonesia dinyatakan tidak memiliki riwayat COVID-19. Kementerian Kesehatan RI belum menemukan dugaan awal penyebab hepatitis akut misterius.
"Nggak ada data riwayat COVID-19, setelah diperiksa semuanya negatif," sebutnya, dalam konferensi pers Rabu (18/5/2022).
Laporan Inggris sebelumnya mencatat lebih dari 70 persen kasus dinyatakan positif adenovirus. Sementara sisanya memiliki riwayat SARS-CoV-2, atau virus penyebab COVID-19. Karenanya, ada dugaan kuat hepatitis misterius berkaitan dengan dua hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mochammad Syahril menekankan belum ada hasil positif adenovirus dari keseluruhan pasien diduga hepatitis misterius. Pemerintah tengah menyiapkan proses pemeriksaan laboratorium secara menyeluruh dari 13 kasus pending klasifikasi.
"Belum ketemu, nggak ada di situ. Jadi masih pending semua, dan di yang negara Inggris itu ditemukan hampir 70 persen adenovirus tapi belum disebut sebagai konfirmasi, itu kan kesepakatan dunia (kasus konfirmasi)," sebut dia dalam konferensi pers Rabu (18/5/2022).
"Menurut saya karena masih proses pending tadi kan, karena ada informasi lanjutan ya dalam pekerjaan catatan menyampaikan hasil laboratorium tadi," sambungnya.
Sebagai informasi, total kasus meninggal diduga hepatitis akut misterius per Senin (16/5) sebanyak 6 orang. Satu pasien dikeluarkan dari kategori terkait kasus hepatitis misterius lantaran penyebab infeksi belakangan diketahui.
(naf/up)











































