Kabar baik bagi dunia yang ingin terbebas asap rokok. Survei oleh peneliti di Amerika Serikat (AS) yang terbaru menemukan untuk pertama kalinya tingkat perokok di dunia berkurang.
Tim dari Vital Strategies dan Tobacconomics memprediksi secara global ada 1 juta milyar perokok di dunia dan 200 juta orang pengguna produk tembakau lainnya. Jumlah tersebut sudah berkurang dari sekitar 22,6 persen populasi di tahun 2007 menjadi 19,6 persen total populasi di tahun 2019.
Hal yang menjadi catatan, meski secara total jumlah perokok dan pengguna produk tembakau turun, jumlah perokok usia anak-anak meningkat. Survei menemukan peningkatan jumlah perokok usia 13-15 tahun di 63 negara.
"Industri rokok sepertinya masih mengincar negara-negara berkembang lewat cara yang akan merugikan untuk satu generasi atau lebih," ungkap salah satu peneliti, Jeffrey Drope, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (19/5/2022).
Prevalensi perokok yang turun secara global disebut peneliti jadi bukti efektivitas upaya pengendalian tembakau yang kuat. Sebagai contoh beberapa negara menerapkan cukai yang tinggi sehingga rokok tidak terjangkau oleh masyarakat luas.
Data menunjukkan rokok jadi penyebab kematian 8,9 juta orang di dunia pada tahun 2019. Sebagian besar kematian tersebut terjadi di negara berpenghasilan tinggi, namun diprediksi akan berubah dalam beberapa tahun ke depan bila prevalensi perokok tetap meningkat di negara-negara berpenghasilan rendah.
Simak Video "Bahaya Vape Vs Rokok"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/naf)