Seorang dokter hewan bernama dr Kurt Zaeske sempat terinfeksi cacar monyet akibat menangani salah satu anjing peliharaan kliennya. Ia salah satu dari 47 orang yang terkena cacar monyet yang tiba-tiba mewabah di Amerika Serikat pada tahun 2003.
"Gejala awalnya sangat mirip flu," ujar Zaeske dikutip dari nbcnews, Rabu (25/5/2022).
Dia juga mengungkap mengalami gejala demam, pusing, mual, lelah, dan sakit kepala. Kemudian muncul lesi lepuh kecil di tubuhnya.
"Satu lepuh signifikan berkembang di ibu jari saya, dan itu menjadi sangat menyakitkan," bebernya.
Zaeske bercerita kala itu kliennya datang membawa anjing padang rumput. Klien itu mengatakan kepadanya bahwa beberapa anjingnya menjadi sakit dan mati. Ternyata anjing-anjing padang rumput itu terkena hewan pengerat yang menyebarkan virus cacar monyet.
Ia diberi antibiotik dan segera sembuh, meski rasa sakit akibat luka di ibu jarinya bertahan lebih lama. Namun, tidak ada orang lain di keluarganya atau stafnya yang jatuh sakit.
"Ketakutan terbesar saya saat itu adalah saya akan kehilangan ibu jari dan tidak bisa bekerja lagi," pungkasnya.
Pada kasus cacar monyet yang geger saat ini, sudah 16 negara yang melaporkan temuan kasus cacar monyet. Hingga saat ini belum ada laporan kasus cacar monyet ditemukan di Indonesia.
Simak Video 'Jerman Terapkan Karantina 21 Hari untuk Kontak Erat Cacar Monyet':