Tren kasus COVID-19 di Indonesia terus menunjukkan penurunan yang signifikan. Hal ini mendukung kemungkinan Indonesia bisa segera memasuki fase endemi COVID-19.
Meski begitu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta agar seluruh masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin booster COVID-19, yang cakupannya baru mencapai 25 persen. Alasannya vaksin booster dinilai telah berhasil meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan COVID-19.
Menkes Budi mengungkapkan kadar antibodi tubuh masyarakat Indonesia yang sudah mendapatkan vaksin booster COVID-19 meningkat tajam. Hal ini terlihat berdasarkan hasil sero survei bulan Maret 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data sero survei yang dilakukan Kemenkes, pada Maret 2022 kadar antibodi masyarakat sebelum booster sekitar 400 titer antibodi. Setelah disuntik vaksin COVID-19 booster, kadar antibodi naik hingga 5.000-6.000 titer antibodi," beber Menkes Budi dalam konferensi pers Selasa (31/5/2022).
"Rata-rata itu 300-400 (titer antibodi) kalau dua kali (vaksinasi). Tapi, begitu mendapat booster, naiknya ribuan rata-rata mendekati 6.000 titer antibodinya," lanjutnya.
Dalam penjelasannya, Menkes Budi menegaskan bahwa vaksin booster dapat meningkatkan kekebalan antibodi. Inilah yang akan melindungi masyarakat dari risiko COVID-19.
"Jadi apa kesimpulannya? Booster itu meningkatkan kekebalan atau kekuatan antibodi atau kadar antibodinya itu berlipat-lipat. Sehingga akan sangat melindungi masyarakat kalau mereka mengambil booster," tegasnya.
(sao/fds)











































