Disebut Bisa Jadi Next Pandemi, Pakar Unair: Virus Hendra Lebih Fatal dari COVID

Razdkanya Ramadhanty - detikHealth
Kamis, 02 Jun 2022 09:03 WIB
Foto: Ian Waldie/Getty Images.
Jakarta -

Belakangan kasus virus COVID-19 mulai mereda. Namun di tengah kabar baik tersebut, beragam virus mulai muncul dan menimbulkan kekhawatiran baru, salah satunya ancaman mutasi baru virus Hendra.

Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Laura Navika Yamani menyebut, virus Hendra lebih mematikan dari virus COVID-19. Sebab, tingkat kematian atau case fatality rate virus ini cukup tinggi.

"Fatality rate atau tingkat kematiannya lebih tinggi. Jika Covid-19 pada tingkat 3-4 persen, virus Hendra berada pada tingkat 50 persen kematian," kata Laura dikutip dari laman resmi Unair, Kamis (2/6/5).

Meski mematikan, virus Hendra ini masih jarang ditemukan pada manusia. Berdasarkan data dari tahun 1994 hingga 2013, dilaporkan tujuh kematian manusia akibat virus ini.

Cara Penularan Virus Hendra

Lebih lanjut Laura menjelaskan, virus Hendra ini pertama kali ditemukan tahun 1994 pada wabah penyakit di kawasan Hendra, Brisbane, Australia. Virus ini diketahui bersumber dari kelelawar pemakan buah yang dapat menyerang sistem pernafasan dan neurologi pada hewan serta manusia.

"Setelah ditelusuri, virus ini ternyata bersifat zoonosis yakni bisa berpindah dari host ke host, dari hewan ke manusia," terangnya.



Simak Video "Video: Kata Ahli soal Antisipasi Ancaman Kesehatan Pascabanjir"

(any/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork