Tak hanya memberikan kasih sayang yang penuh, memastikan anak tumbuh sehat juga jadi prioritas setiap orang tua. Itulah mengapa, penting untuk selalu memperhatikan tumbuh kembang buah hati, termasuk hal-hal lain yang ia alami.
Anak bisa mengalami banyak hal pada tubuhnya, tak terkecuali ketika ia tiba-tiba mengalami gejala yang menunjukkan perbedaan bentuk tubuh. Misalnya, muncul benjolan pada tempat-tempat tertentu di tubuhnya, seperti pada leher, belakang telinga, tangan dan kaki, badan, atau perutnya. Namun, sebagai orang tua hendaknya harus tetap tenang. Jangan sampai kekhawatiran orang tua justru membuat anak ikut takut. Pada beberapa kondisi, benjolan yang dialami anak bisa berupa tumor (jinak atau ganas), bisa pula berupa pembesaran kelenjar getah bening. Lazimnya, kelenjar getah bening tersebar banyak di dalam tubuh, antara lain di daerah leher, ketiak, rongga dada dan perut yang berfungsi menyaring infeksi lokal yang disebabkan oleh bakteri atau virus.
Pada dasarnya, kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem limfatik yang berfungsi melawan kuman dan sel kanker penyebab penyakit. Tapi orang tua tidak boleh lengah. Jika mendapati benjolan pada tubuh anak, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang dialaminya.
"Benjolan merupakan salah satu tanda tidak normal pada anak dan umumnya diabaikan dengan harapan akan hilang dengan sendirinya. Faktanya, benjolan yang muncul bisa jadi berbahaya, apalagi jika benjolan timbul mendadak dan bertumbuh dengan cepat. Jika timbul benjolan segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter agar bisa segera dideteksi dan ditangani dengan tepat," jelas Dokter Spesialis Bedah Anak, di Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr. Nanok Edi Susilo, Sp.B, Sp.BA.
Diungkapkan dr Edi, ada beberapa kemungkinan penyebab benjolan. Semisal terjadi di perut anak, hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh hernia umbilikalis, kista, abses, lipoma, dan hepatoblastoma. Benjolan yang muncul pun bisa tidak disertai rasa sakit, kemerahan, rasa tidak nyaman pada perut, atau adanya riwayat trauma sebelumnya, sehingga anak juga tidak langsung bisa merasakan jika ada benjolan pada perutnya. Selain itu, bisa juga tidak ada gejala seperti muntah, pembesaran perut, atau riwayat penyakit lain sebelumnya.
Benjolan juga dapat disebabkan oleh Hepatoblastoma. Meski, jenis tumor padat ini jarang ditemukan, tetapi umumnya terjadi pada usia anak-anak. Walau menurut diagnosis penyakit ini terjadi pada anak di rentang usia kurang dari 3 tahun, dr. Edi mengingatkan Hepatoblastoma juga bisa terjadi pada segala usia anak-anak.
Dokter Spesialis Bedah Anak, di Mayapada Hospital Kuningan dr. Asri Dwi Rachmawati, Sp.B, Sp.BA menambahkan untuk bisa mengetahui apa yang sebenarnya dialami anak, orang tua hendaknya memeriksakan anak dengan melakukan USG dan pemeriksaan Laboratorium.
"Pada fase akhir penyakit, barulah tampak adanya benjolan di perut si Kecil yang mungkin juga teraba oleh orang tuanya. Pada kondisi ini, sering kali tumor hati sudah berukuran sangat besar. Jika terdapat gejala pada anak, segera lakukan pemeriksaan agar anak mendapat penanganan secepatnya. Pemeriksaan dengan USG dan pemeriksaan laboratorium bisa dilakukan untuk mendeteksi tumor hati pada anak lebih dini," terang dr. Dwi
Dokter Spesialis Bedah Anak, di Mayapada Hospital Kuningan dr. Sastiono, Sp.B, Sp.BA mwnambahkan di beberapa situasi hasil pemeriksaan USG dan laboratorium yang dilakukan mungkin akan menunjukkan hasil yang baik. Dalam artian, anak mungkin tidak mengalami gangguan penyakit yang serius, namun tidak menutup kemungkinan juga jika ia ternyata tengah mengidap tumor serius. Meski kondisi ini adalah situasi yang tak diharapkan semua orang tua, sebisa mungkin tetap tenang dan lakukan yang terbaik untuk anak sesuai saran dokter dan para ahli.
"Jika tumor sudah pada tahap lanjut maka akan dilakukan pemberian kemoterapi terlebih dahulu dengan harapan tumor mengecil setelah itu baru dilakukan pengangkatan tumor. Bila tumornya tidak mengecil setelah pemberian kemoterapi, maka tindakan selanjutnya adalah transplantasi hati," terang dr. Sastiono
Selain terjadi pada anak-anak, benjolan dalam tubuh juga bisa terjadi pada bayi. Benjolan yang umum terjadi adalah hernia, kondisi bagian organ atau jaringan dalam tubuh mendorong bukaan atau area dinding otot yang lemah, sehingga dorongan tersebut membuat timbul benjolan pada area tubuh tertentu. Jenis hernia pada bayi yaitu hernia inguinalis, hernia umbilikalis dan hernia epigastrik. Masalah ini tidak bisa diabaikan begitu saja, orang tua juga perlu melakukan pemeriksaan untuk identifikasi lebih lanjut.
"Waspadai apabila hernia pada anak menunjukkan tanda-tanda seperti kemerahan, nyeri serta benjolan hernia yang biasanya hilang timbul menjadi terus ada dan tidak dapat hilang kembali. Hernia juga dapat disertai muntah-muntah dan perut anak menjadi kembung. Pertolongan yang cepat dan tepat dapat mencegah timbul komplikasi seperti inkarserasi, yaitu dimana jaringan hernia 'terjebak' dan tidak mendapat suplai darah dengan baik. Serta dengan pertolongan yang cepat dan tepat juga akan memberikan prognosis yang lebih baik bagi anak Anda," tutur Dokter Spesialis Bedah Anak Mayapada Hospital Bogor BMC dr. Nadifa Agil, Sp.BA,
Hal penting lain yang wajib dipahami setiap orang tua, sebagian besar bayi yang menderita hernia umbilikalis dapat sembuh dengan sendirinya setelah berusia 1-2 tahun. Namun, bila benjolan yang muncul terasa sakit, bertekstur keras, atau tidak mengecil hingga anak berusia 2 tahun, dokter akan merekomendasikan metode operasi. Proses operasi juga akan dilakukan bila tonjolan yang muncul tidak hilang sampai anak berusia 4 tahun.
"Pembedahan minimalinvasif dengan sayatan lebih sedikit dibandingkan pembedahan tradisional. Dengan metode ini, pembedahan anak umumnya pulih dalam dalam waktu yang lebih singkat dan luka operasi pun sangat tersamar. Biasanya anak bahkan dapat kembali kembali ke aktivitas normal, bisa kembali bermain dalam waktu yang sangat singkat," sambung Dokter Spesialis Bedah Anak Mayapada Hospital Tangerang dr. Alifi Maulidyan, Sp.BA,
Dari berbagai macam situasi yang disebabkan oleh benjolan pada anak, Pediatric Center Mayapada Hospital berkomitmen untuk menyediakan layanan komprehensif untuk buah hati Anda. Mulai dari pemeriksaan kesehatan, deteksi dini dan vaksinasi, perawatan medis, tindakan bedah dan rehabilitasi, termasuk untuk kasus jantung, gangguan neurologis, pencernaan, kelainan tulang, dan kondisi lainnya. Pasien anak-anak akan ditangani langsung oleh tim Pediatric Center Mayapada Hospital yang terdiri dari dokter spesialis anak dengan sub-spesialis dan dokter spesialis bedah anak yang kompeten di bidangnya masing-masing.
Ayah dan Bunda bisa langsung mengunjungi Rumah Sakit Mayapada terdekat atau klik pada link Mayapada Hospital | Ask Doctor untuk bisa konsultasi langsung dengan dokter terkait.
(Content Promotion/Mayapada)