Subvarian BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di DKI-Bali, Dokter Paru Sebut Lebih Menular

Subvarian BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di DKI-Bali, Dokter Paru Sebut Lebih Menular

Razdkanya Ramadhanty - detikHealth
Senin, 13 Jun 2022 10:32 WIB
Subvarian BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di DKI-Bali, Dokter Paru Sebut Lebih Menular
Foto: Andhika Prasetya
Jakarta -

Data per Minggu (12/6/2022), kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia bertambah menjadi delapan orang. Sebanyak dua pasien terinfeksi subvarian BA.4, sedangkan enam lainnya terkonfirmasi subvarian BA.5.

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan menjelaskan bahwa Omicron BA.4 dan BA.5 masa inkubasinya lebih singkat dibandingkan Omicron BA.2.

"Masa inkubasinya cepat 1 sampai 3 hari langsung bergejala, tapi nggak perlu khawatir karena recoverynya (penyembuhan) juga cepat. Para ahli sepakat bahwa laporan-laporan dari berbagai negara gejalanya hampir sama, dianggap lebih menular dari BA.2," kata dr Erlina dalam diskusi daring, Minggu (12/6/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk gejala yang ditimbulkan tidak berbeda jauh dengan Omicron BA.2 seperti demam, flu atau batuk.

Lebih lanjut dr Erlina menjelaskan, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 mampu mengelabui sistem kekebalan tubuh atau imunitas, sehingga disebut lebih menular dibandingkan Omicron BA.2. Hal ini diketahui berdasarkan pemodelan struktural BA.4 dan BA.5 dengan BA.2.

ADVERTISEMENT

Hasil pemodelan struktural menunjukkan kemungkinan ada perubahan antigenik terkait dengan L452R yang ditemukan di varian Delta dan gen F486V. Disebutkan bahwa kedua gen dapat memengaruhi peningkatan antibodi.

"Jadi mungkin kita lebih percaya bahwa BA.4 dan BA.5 ini mudah menular karena kemampuan menghindari sistem imun," ujarnya.




(any/kna)
A-Z Omicron BA.4-BA.5
50 Konten
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dituding sebagai salah satu faktor di balik kenaikan COVID-19 belakangan ini. Apa saja yang perlu diketahui?

Berita Terkait