Kemenkes Ungkap Kondisi Terkini 20 Pasien Omicron BA.4 dan BA.5, Ini Gejalanya

Kemenkes Ungkap Kondisi Terkini 20 Pasien Omicron BA.4 dan BA.5, Ini Gejalanya

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 15 Jun 2022 15:00 WIB
Kemenkes Ungkap Kondisi Terkini 20 Pasien Omicron BA.4 dan BA.5, Ini Gejalanya
Kondisi 20 pasien Omicron baru BA.4 dan BA.5 di Indonesia. (Foto: Wisma Putra/Detikcom)
Jakarta -

Kementerian Kesehatan RI mencatat 20 kasus pasien Omicron BA.4 dan BA.5 per Selasa (14/6/2022). Total kasus melonjak, bertambah 12 orang dari catatan empat hari sebelumnya, 10 Juni 2022.

Penambahan kasus didominasi transmisi atau penularan lokal, hanya tiga orang di antaranya yang berstatus warga negara asing (WNA) yakni penularan kasus impor, 17 sisanya merupakan warga negara indonesia (WNI) yakni kasus lokal yang tersebar paling banyak di Jawa Barat. Jabar mencatat 12 kasus disumbang dari tiga klaster keluarga atau wabah yang merebak di lingkup keluarga.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu, banyak pasien bergejala COVID-19 ringan. Hanya satu pasien di antaranya yang menjalani rawat inap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut detail gejala Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia:

  • Demam: 13 kasus
  • Batuk: 13 kasus
  • Pilek: 7 kasus
  • Sakit tenggorokan: 7 kasus
  • Mual: 1 kasus
  • Badan pegal: 1 kasus
  • Tidak bergejala: 4 kasus

"Ada tiga kasus anak yang terkena vaksin BA.5, mereka belum menerima vaksin," kata dr Maxi.

ADVERTISEMENT

Sementara 17 kasus lainnya sudah menerima vaksin COVID-19. Dua kasus Omicron BA.5 baru divaksinasi satu dosis, tiga kasus sudah vaksinasi dua dosis, sembilan kasus sudah menerima vaksinasi booster, dan satu kasus sudah divaksinasi COVID-19 empat kali.

Ada dua kasus tersisa sudah divaksinasi lengkap, terinfeksi omicron baru BA.4. Dari laporan tersebut, 8 di antaranya merupakan pria, 12 lainnya perempuan.




(naf/up)
A-Z Omicron BA.4-BA.5
50 Konten
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 dituding sebagai salah satu faktor di balik kenaikan COVID-19 belakangan ini. Apa saja yang perlu diketahui?

Berita Terkait