Kenali Gejala Hipotensi dan Cara Penanganannya

ADVERTISEMENT

Kenali Gejala Hipotensi dan Cara Penanganannya

Sponsored - detikHealth
Jumat, 17 Jun 2022 07:05 WIB
Ilustrasi Hipotensi
Foto: Dok. Shutterstock
Jakarta -

Tidak sedikit orang yang belum familiar dengan istilah hipotensi. Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah kondisi saat tekanan darah berada di bawah angka normal.

Berdasarkan Mayo Clinic, seseorang dikatakan mengalami hipotensi jika angka tekanan darahnya lebih rendah dari 90 mmHg (sistolik) atau 60 mmHg (diastolik). Meski tidak terlalu berbahaya, namun hipotensi jangan sampai diabaikan. Karena ini menandakan jantung, otak, dan beberapa bagian tubuh lainnya tidak mendapatkan suplai oksigen dari darah sesuai dengan kebutuhannya.

Jika tekanan darah terlalu rendah, Anda mungkin mengalami pusing kepala, bahkan hingga pingsan. Sehingga perlu segera mendapatkan penanganan.

Apa Saja Gejala Tekanan Darah Rendah?

Seringkali, hipotensi terjadi tanpa menimbulkan gejala. Namun pada penderita lainnya, tekanan darah rendah bisa mengalami beberapa tanda dan gejala seperti berikut ini:

  • Kepala terasa ringan atau sering merasa pusing.
  • Muncul perasaan mual.
  • Pandangan mata kabur.
  • Sering merasa lemas.
  • Kebingungan.
  • Hilang kesadaran diri.
  • Hilangnya konsentrasi.
  • Napas yang terlalu cepat.
  • Depresi.
  • Kulit memucat dan lembap.

Apa yang Menyebabkan Hipotensi?

Mengutip Healthline, tekanan darah bisa berubah-ubah sepanjang hari. Ada kalanya tekanan darah akan meningkat. Namun di waktu yang lain tekanan darah turun tiba-tiba. Kondisi ini bergantung pada aktivitas serta suasana hati. Berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

1. Dehidrasi

Dehidrasi memang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Akan tetapi, kekurangan cairan juga dapat menjadi penyebab tekanan darah rendah. Saat kehilangan banyak cairan, tubuh akan menjadi lemas dan mudah lelah, serta kepala terasa pusing.

Adapun kondisi yang menyebabkan dehidrasi di antaranya demam, muntah, diare akut, atau penggunaan obat-obatan diuretik yang berlebihan, dan olahraga ekstrim.

2. Masalah Kesehatan Jantung

Adanya masalah pada kesehatan jantung disebut menjadi penyebab hipotensi, seperti bradikardia atau detak jantung lemah, penyakit katup jantung, serangan jantung, dan juga gagal jantung. Saat mengalami beberapa masalah jantung tersebut, fungsi jantung dalam melakukan sirkulasi darah tidak dapat bekerja secara maksimal. Sehingga berpengaruh pada distribusi oksigen ke jaringan tubuh.

3. Kehamilan

Kondisi hipotensi bisa terjadi selama masa kehamilan. Sebab pada seorang wanita yang sedang hamil, sistem peredaran darah meluas dengan cepat. Akibatnya, tekanan darah menjadi rendah. Kondisi ini juga bisa terjadi karena saat hamil Anda terlalu lama duduk atau berbaring. Umumnya, kondisi ini terjadi pada minggu 1-24 dari kehamilan.

Bersambung ke halaman selanjutnya. Langsung klik

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT