Sering Nongkrong Sama yang Suka Ngevape, Gadis Ini Jadi Kena Radang Paru

Round Up

Sering Nongkrong Sama yang Suka Ngevape, Gadis Ini Jadi Kena Radang Paru

Mochammad Fajar Nur - detikHealth
Sabtu, 25 Jun 2022 06:00 WIB
Sering Nongkrong Sama yang Suka Ngevape, Gadis Ini Jadi Kena Radang Paru
Foto: Tangkapan layar: SS Viral
Jakarta -

Viral gadis 18 tahun asal Cirebon mengidap radang paru usai terbiasa terkena paparan rokok dan vape. Adalah Juliana Permatasari, yang bercerita sempat mengira gejala sesak napasnya muncul karena kelelahan dan terlalu banyak beraktivitas.

"Please jangan suka kena angin malam, sama terlalu lama di sekitar lingkungan yang banyak orang ngerokok/ngevape," kata dia dalam akun TikToknya.

"Aku jadi sakit radang paru-paru yang disebabkan infeksi bakteri. Tapi, karena sering berada di lingkungan yang merokok dan keluar malem, sama pola hidup nggak sehat. Jadi aku ngejalanin rawat jalan selama 6 bulan ya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada detikcom, Julia bercerita gejala sesak sudah mulai dirasakan awal tahun ini.

"Januari 2022 itu aku suka sesak napas setiap mau tidur, aku kira mungkin kecapean, karena punya riwayat typus juga jadi kalau kecapekan banget, badan aku langsung demam, sama telapak tangan terasa kebakar gitu," cerita Julia kepada detikcom, Kamis (23/6/2022).

ADVERTISEMENT

Keluhan sesak napas tak kunjung membaik dan selalu muncul di malam hari saat ingin tidur, Julia akhirnya dibawa sang ibu untuk memeriksakan diri ke RS. Sang dokter kala itu mendiagnosis infeksi radang paru, dengan menunjukkan titik-titik hitam dalam hasil rontgen bagian paru-paru.

"Dan ini aku nggak pernah ngerokok atau ngevape, cuma ya memang aku sering main sama teman-teman yang ngevape sih," kata dia.

Simak juga video 'Rokok Elektrik Vs Rokok Konvensional, Mana yang Lebih Berbahaya?':

[Gambas:Video 20detik]



NEXT: Risiko Paparan Asap Vape

Dokter kala itu menyebut penyebab radang paru diakibatkan Juliana sering terkena angin malam dan paparan rokok konvensional maupun elektrik. Karenanya, dokter menyarankan Juliana untuk memperbaiki pola hidup serta pola makan.

Ia juga diketahui memiliki riwayat sakit maag yang diyakini menjadi salah satu pemicu rasa sesak napas kerap muncul, hingga terdiagnosis radang paru.

Juliana menggambarkan, rasa sesak napas yang dialaminya amat menyiksa. "Sampai sekarang aku tiap malam susah tidur karena pernapasannya susah, nyiksa banget kaya aku harus tarik napas panjang tapi itu bikin sakit," ceritanya.

Ia berpesan agar siapapun mulai menjalani pola hidup sehat demi mencegah risiko serupa seperti yang dialaminya. Juliana juga berharap banyak orang berhenti merokok dan vape lantaran dampak yang ditimbulkan juga bisa berbahaya bagi yang menghirup asap.

Dijelaskan oleh ahli paru dr Agus Dwi Susanto SpP(K) mengatakan uap vape mengandung banyak partikel yang sifatnya iritatif. Paparan jangka panjang bisa memunculkan masalah kesehatan serius. Menurut dr Agus paparan uap vape bisa mengakibatkan berbagai risiko kesehatan, seperti:

  • Asma
  • Tuberculosis (TBC)
  • Pneumonia
  • Kanker Paru

"Sama seperti asap rokok konvensional, uap rokok elektrik juga mengandung partikel-partikel halus yang sifatnya iritatif dan bisa menyebabkan iritasi di saluran napas atas dan bawah," beber dr Agus kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Baik rokok konvensional maupun vape memiliki efek buruk bagi kesehatan karena keduanya tetap menghasilkan asap atau uap rokok yang bisa meningkatkan risiko kanker paru.

Halaman 3 dari 2
(mfn/kna)

Berita Terkait