.webp)
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan bukti penularan lokal cacar monyet. Artinya, penyakit ini tak hanya menular dari orang-orang yang sempat melakukan perjalanan luar negeri.
Dalam pertemuan panel pada Kamis (23/6/2022), anggota staf CDC, dr Agam Rao, melaporkan kasus cacar monyet paling banyak terjadi pada pria yang melakukan hubungan seks dengan pria. Namun, ada juga wanita yang terinfeksi cacar monyet.
Kini CDC melaporkan, terdapat penularan cacar monyet di antara anggota keluarga dan kontak dekat. Di antaranya, melalui aktivitas berbagai tempat tidur dan saling meminjamkan handuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga mendengar di seluruh dunia tentang kontak dekat seperti anggota keluarga dekat yang melalui contoh berbagi tempat tidur, handuk, telah tertular infeksi," kata Rao, dikutip dari Reuters, Jumat (24/6).
"Jadi bukan hanya melalui kontak intim yang dekat ini menyebar," sambungnya.
Cacar monyet, infeksi virus yang menyebabkan lesi kulit, merupakan endemik di beberapa bagian Afrika. Akan tetapi, wabah ini kini melanda juga di negara-negara yang sebelumnya tidak hidup dengan cacar monyet sebagai penyakit endemik. Kondisi inilah yang kini memicu kekhawatiran.
Badan kesehatan masyarakat juga menyebut, lesi akibat virus cacar monyet yang mewabah kali ini umumnya lebih lebih kecil daripada jenis lesi cacar monyet klasik.
(vyp/naf)
