Waspada! Menkes Prediksi Puncak BA.4 dan BA.5 Tercapai Bulan Ini

Waspada! Menkes Prediksi Puncak BA.4 dan BA.5 Tercapai Bulan Ini

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Minggu, 03 Jul 2022 17:31 WIB
Waspada! Menkes Prediksi Puncak BA.4 dan BA.5 Tercapai Bulan Ini
Foto: Sarah Oktaviani Alam/detikHealth
Jakarta -

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 tiba di minggu kedua atau ketiga bulan Juli ini. Ini berkaca dari puncak yang terjadi di negara lain yang sudah lebih dulu mengalami, seperti Portugal, Australia, dan Afrika Selatan.

Menkes Budi menjelaskan puncaknya dapat terjadi antara 28-36 hari sejak ditemukannya varian BA.4 dan BA.5. Hal yang sama juga terjadi di ketiga negara tersebut.

"Jadi, karena di Indonesia itu ditemukannya sesudah Lebaran, kalau kita mengikuti pola di 3 negara lain, puncaknya kira-kira minggu kedua Juli atau minggu ketiga Juli," jelas Menkes Budi saat ditemui di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Minggu (3/7/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Menkes Budi percaya bahwa masyarakat Indonesia memiliki antibodi yang tinggi. Meski tidak mencegah tertular COVID-19, tetapi itu bisa membuat daya tahan tubuh bisa mengatasi virus yang masuk ke tubuh dengan lebih baik dan mencegah terjadinya keparahan.

Seberapa besar lonjakan kasus yang terjadi?

Meski begitu, Menkes Budi menyebut puncak BA.4 dan BA.5 ini mungkin tidak akan mencapai 20 ribu kasus per hari. Sebab, rata-rata kasusnya hanya 30-40 persen dari puncak Omicron sebelumnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi, kalau Indonesia 58 ribu sebelumnya, ya 30 persennya lah, mungkin di bawah 20 ribu puncaknya kasus per hari. Ini kalau kita mengikuti pola yang terjadi di negara-negara lain yang sudah melampaui puncak," lanjutnya.

NEXT: Berapa lama gelombang Corona di RI kali ini berlangsung?

Menurut anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar (PB) IDI dr Erlina Burhan, itu kembali lagi pada situasi dan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

"Itu tergantung situasi kita. Semakin kita disiplin, bisa jadi laju penularannya menurun. Belajar dari Afrika Selatan yang kasusnya terjadi peningkatan hanya 30 persen dari yang Omicron BA.1," ujar dr Erlina saat ditemui detikcom di Sekretariat PB IDI, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2022).

"Kami sih tidak menghitung secara precise bahwa puncaknya terjadi di akhir Juli. Tapi kalau kita mendengarkan dari Kementerian Kesehatan yang mereka punya timnya yang betul-betul menghitung secara detail mengatakan nanti di akhir-akhir Juli which is akan segera. Jadi ayo kita patahkan prediksi itu dengan meningkatkan protokol kesehatan," sambungnya.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)

Berita Terkait