Jadi 'Biang Kerok' Lonjakan COVID-19 RI, BA.5 Mempan Dilawan Booster Kedua?

Jadi 'Biang Kerok' Lonjakan COVID-19 RI, BA.5 Mempan Dilawan Booster Kedua?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 28 Jul 2022 15:33 WIB
Jadi Biang Kerok Lonjakan COVID-19 RI, BA.5 Mempan Dilawan Booster Kedua?
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Kementerian Kesehatan RI bakal memulai pemberian vaksin COVID-19 dosis keempat atau booster kedua besok, Jumat (29/7/2022). Pada tahap ini, booster kedua hanya diperuntukkan tenaga kesehatan.

"Mulai tanggal 29 Juli 2022 dapat dimulai pemberian vaksinasi COVID-19 dosis booster kedua bagi SDM kesehatan," tertera dalam Surat Edaran Kemenkes RI tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Kedua Bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan, dikutip detikcom, Kamis (28/7).

"Vaksin yang dapat digunakan untuk dosis booster kedua ini adalah vaksin COVID-19 yang telah mendapatkan Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat Atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan memperhatikan ketersediaan vaksin yang ada," sambung keterangan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seberapa Ampuh Vaksin Booster Kedua?

Dikutip dari Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), vaksin COVID-19 dosis ketiga dan dosis keempat menawarkan perlindungan signifikan pada usia dewasa, termasuk di antara mereka yang pernah terpapar varian Omicron di awal 2022. Studi mereka menunjukkan kaitan antibodi pasca vaksinasi dosis keempat melawan varian Omicron terbaru yang kini dominan yakni BA.5.

ADVERTISEMENT

"Vaksin yang tersedia saat ini dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit serius yang disebabkan oleh BA.5 yang beredar saat ini," terang CDC.

CDC spesifik menganalisis efektivitas vaksin COVID-19 dengan teknologi mRNA seperti Pfizer hingga Moderna. Para ahli memeriksa data VISION Network di lebih dari 214.000 kunjungan gawat darurat/perawatan darurat dan lebih dari 58.000 rawat inap dengan diagnosis penyakit mirip COVID-19 di 10 negara bagian AS dari pertengahan Desember 2021 hingga pertengahan Juni 2022.

Temuan studi menunjukkan:

BA.1

Saat BA.1 dominan, efektivitas vaksin COVID-19 dua dosis mRNA berada di rentang 61 persen dalam mencegah rawat inap COVID-19, tingkat efektivitas meningkat menjadi 85 persen hingga 92 persen setelah menerima dosis ketiga.

BA.2/BA.2.12.1

Sementara efektivitas dua dosis vaksin COVID-19 terhadap varian BA.2 dalam mencegah kasus rawat inap COVID-19 berada di 24 persen, meningkat menjadi 52 hingga 69 persen di vaksinasi booster ketiga.

Pola serupa ditemukan pada kasus gawat darurat dan perawatan darurat, efektivitas vaksin COVID-19 dua dosis lebih rendah selama BA.2 mewabah, tetapi kembali meningkat saat diberikan vaksinasi booster satu dan dua.

Di antara orang dewasa berusia 50 tahun dan lebih tua, efektivitas vaksin terhadap rawat inap terkait COVID-19 adalah 55 persen setelah lebih dari 4 bulan setelah booster pertama atau dosis ketiga, meningkat menjadi 80 persen lebih dari seminggu setelah vaksin COVID-19 booster kedua atau dosis keempat. CDC meyakini pola yang sama ditemukan pada kasus BA.5.

"Vaksin COVID-19 tetap menjadi satu-satunya alat terpenting kami untuk melindungi orang dari penyakit serius, rawat inap, dan kematian. Mendapatkan vaksinasi sekarang tidak akan mencegah tertular varian baru, tetapi mencegah kematian dan rawat inap yang terkait dengan varian BA.5," kata CDC.

Halaman 2 dari 2
(naf/vyp)

Berita Terkait