Menyakitkan, Ternyata Begini Rasa Sakit Tenggorokan Akibat Omicron BA.5

Jakarta -

Kemunculan subvarian Omicron BA.5 membuat kasus di sejumlah negara kembali melonjak. Subvarian ini juga masih dapat menginfeksi orang yang telah memiliki kekebalan, baik dari infeksi sebelumnya maupun vaksinasi COVID-19.

Tak hanya itu, mutasi yang ada di dalam subvarian BA.5 ini membuat gejala yang muncul mengalami perubahan. Bukan demam, ternyata gejala yang banyak dilaporkan pasien BA.5 adalah sakit tenggorokan.

Salah satu laporan yang paling mengerikan adalah dari seorang dokter perawatan kritis dan spesialis penyakit paru-paru, Dr Mike Hansen. Ia mengungkapkan pengalamannya saat terinfeksi Omicron BA.5.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gejala yang menurutnya paling menyiksa adalah sakit tenggorokan.

"Sangat menyakitkan," kata Dr Hansen yang dikutip dari Express UK, Kamis (28/7/2022).

Dr Hansen mengungkap gejala yang dialaminya, yakni kelelahan, demam, sakit tenggorokan, pilek, dan batuk.

"Bagian terburuknya adalah tiga hingga empat hari pertama," bebernya.

"Meskipun sakit tenggorokan saya benar-benar tidak mengganggu saya ketika saya akan minum cairan atau menelan makanan, tapi setiap kali saya memiliki air liur di belakang tenggorokan saya dan akan menelan, itu sangat menyakitkan," jelas Dr Hansen.

Berdasarkan data dari aplikasi ZOE Health Study, sakit tenggorokan menjadi gejala yang semakin umum untuk semua kelompok usia. Rata-rata, gejala ini dialami oleh mereka yang sudah divaksinasi dua atau bahkan tiga dosis.

Di hari pertama, sakit tenggorokan akan terasa sangat sakit. Tetapi, di hari-hari selanjutnya, sakit tenggorokan akan semakin membaik. Gejala ini bisa berlangsung selama lima hari.

"Rata-rata, sakit tenggorokan bisa berlangsung lima hari. Jika sakit tenggorokan Anda bertahan lebih dari ini, itu tidak mungkin COVID-19," kata tim ZOE.

Selain sakit tenggorokan, ada beberapa gejala lainnya yang bisa muncul, yakni: