Kenapa Banyak Gay Kena Cacar Monyet? Dokter Ungkap Kemungkinannya

Kenapa Banyak Gay Kena Cacar Monyet? Dokter Ungkap Kemungkinannya

Mochammad Fajar Nur - detikHealth
Selasa, 02 Agu 2022 15:30 WIB
Kenapa Banyak Gay Kena Cacar Monyet? Dokter Ungkap Kemungkinannya
Foto: Getty Images/iStockphoto/atakan
Jakarta -

Cacar monyet yang tengah melanda berbagai negara di dunia disebut lebih berisiko pada kelompok pria yang berhubungan seks dengan sesama pria atau bergonta-ganti pasangan. Meskipun sudah banyak ditegaskan oleh para pakar bahwa virus cacar monyet bukanlah penyakit menular seksual dan penularannya tidak terbatas hanya pada kelompok gay dan biseksual.

Lantas, mengapa kelompok gay dan biseksual disebut lebih berisiko?

Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin dr Prasetyadi Mawardi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), kelompok gay lebih berisiko karena aktivitas kontak erat yang dilakukan kemungkinan lebih besar memudahkan transmisi cacar monyet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau tadinya menyatakan populasi khusus cenderung, kita pahami memang karena kontak eratnya, kontak eratnya terutama pada orang homoseksual. Kalau antara kulit ke mukosa, atau anal rupanya, ini akan memudahkan transmisi monkeypox," katanya dalam konferensi pers PB IDI, Selasa (2/8/2022).

"Yang jelas saat ini belum dikelompokan sebagai penyakit menular seksual," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Menurut dr Prasetyadi penting menjaga kesehatan kulit agar tidak timbul luka sehingga lebih memudahkan transmisi virus cacar monyet.

"Menjaga perawatan kulit kita, dengan baik, tidak luka dan tidak lecet, sehingga kontak erat sehingga menimbulkan infeksi jarang terjadi. Biasanya terjadi karena ada mikro lesi yang ada di kulit atau selaput lendir kita," bebernya.

NEXT: Permintaan vaksin dari kalangan gay.

Selain itu, Satgas Cacar Monyet Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Hanny Nilasari melaporkan sudah menerima dua permintaan khusus terkait vaksin cacar monyet dari kelompok gay. Mereka disebut khawatir tertular dan merasa berisiko lantaran sebagian besar kasus cacar monyet di nyaris seluruh negara dilaporkan pada kelompok gay.

"Sudah ada dua orang yang hubungi saya menanyakan vaksinasi sebelum mereka kemungkinan tertular, karena merasa sangat berisiko," katanya dalam kesempatan yang sama.

"Tetapi seperti diketahui vaksin monkeypox ini belum diapprove oleh BPOM RI, meskipun sudah ada rekomendasi dari CDC dan WHO," pungkasnya.

Sebagai informasi, cacar monyet bukanlah penyakit yang ditimbulkan atau hanya dapat berisiko pada kelompok tertentu seperti gay, biseksual, dan LGBT. Namun, semua berisiko terkena cacar monyet saat melakukan kontak erat dengan yang terinfeksi virus tersebut.

Halaman 2 dari 2
(mfn/up)

Berita Terkait