Viral Juru Bahasa Isyarat HUT RI Goyang 'Ojo Dibandingke', Ini Kisah di Baliknya

Terpopuler Sepekan

Viral Juru Bahasa Isyarat HUT RI Goyang 'Ojo Dibandingke', Ini Kisah di Baliknya

Mochammad Fajar Nur - detikHealth
Minggu, 21 Agu 2022 18:01 WIB
Viral Juru Bahasa Isyarat HUT RI Goyang Ojo Dibandingke, Ini Kisah di Baliknya
Winda Utami juru bahasa isyarat HUT ke-77 RI. Foto: Tangkapan layar Youtube: Sekretariat Presiden
Jakarta -

Penampilan penyanyi cilik Farel Prayoga yang menyanyikan lagu 'Ojo Dibandingke' di hadapan Presiden Joko Widodo dan para peserta Siaran langsung HUT ke-77 Republik Indonesia mendadak menjadi sorotan. Sosok Winda Utami, juru bahasa isyarat yang bertugas menerjemahkan lagu, ikut viral karena tampak ikut bergoyang menikmati lagu sambil menerjemahkannya dalam bahasa isyarat.

Kepada detikcom, Winda menceritakan alasan melakukan gerakan seperti bergoyang tersebut. Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta ini, mengaku tak menyangka apa yang dirinya lakukan menjadi viral di sosial media.

"Saya sama sekali tak menyangka (viral), karena apa yang saya lakukan itu betul-betul tujuannya untuk teman-teman tuli," tuturnya pada detikcom, Jumat (19/8/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerakan seperti bergoyang yang ia lakukan semata-mata agar teman tuli bisa menikmati lagu dan mengetahui alat musik apa yang sedang dimainkan.

"Jadi saya saat menerjemahkan lagu, saya fokus bagaimana teman-teman tuli saya bisa ikut menikmati lagu. Bisa ikut tau alat musik apa yang dimainkan," beber Winda.

ADVERTISEMENT

NEXT: Tiga Hal Penting Menerjemahkan Bahasa Isyarat

Ia menjelaskan, dalam menerjemahkan bahasa isyarat ada tiga hal yang penting yaitu isyarat, ekspresi, dan verbal.

"Yang penting dalam JBI (Juru Bahasa Isyarat) ada tiga yaitu, isyarat, ekspresi dan verbal. Jadi saya menggambarkan situasi yang ada di situ, termasuk musik," sambungnya.

Menurutnya, kesempatan ini juga membuat orang-orang bisa lebih sadar tentang pengetahuan bahasa isyarat dan perhatian kepada orang-orang dengan kondisi tunarungu atau tuli.

"Orang dengar bisa lebih aware tentang tuli dan mau belajar isyarat, berikan kepercayaan dan kesempatan ke teman tuli, temen tuli banyak potensinya," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(mfn/vyp)

Berita Terkait