IDAI Ungkap Beda Gejala HIV pada Anak dan Dewasa

IDAI Ungkap Beda Gejala HIV pada Anak dan Dewasa

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Jumat, 02 Sep 2022 16:02 WIB
IDAI Ungkap Beda Gejala HIV pada Anak dan Dewasa
ilustrasi HIV (Foto: Getty Images/iStockphoto/atakan)
Jakarta -

Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) dapat terjadi pada siapapun, baik anak-anak maupun dewasa. Namun, gejala HIV pada anak dan dewasa berbeda. Seperti apa sih?

Ketua Satgas HIV Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Endah Citraresmi, SpA(K), menjelaskan, gejala utama HIV pada anak adalah mudah sakit. Hal tersebut disebabkan karena sistem kekebalan tubuh anak masih belum matang, sehingga mudah terpapar penyakit lainnya, seperti terinfeksi kuman, penyakit, hingga parasit.

Sedangkan gejala pada orang dewasa akan lebih ringan lantaran kekebalan tubuhnya pada saat terinfeksi masih baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ternyata anak itu biasanya dengan kondisi lebih rebat. Tentu mudah dipahami para sistem kekebalan tubuh anak belum matang, terkena virus HIV, sehingga akibatnya biasanya gejalanya lebih berat dibandingkan dewasa yang kekebalan tubuhnya pada saat awal terinfeksi itu masih baik," jelas dr Endah dalam konferensi pers virtual, Jumat (2/9/2022).

"Kita tahu memang sering sakit. Tapi kalau kena sakit, dia menjadi lebih berat. Kalau anak lain terkena batuk-pilek cuman batuk dan pilek doang, kalau ini menjadi pneumoni. Jadi infeksinya menjadi lebih berat," lanjutnya lagi.




(suc/up)
HIV Jangkiti Anak-Remaja
7 Konten
Kasus HIV pada anak dan remaja tidak kalah banyak dengan laporan dewasa. Paling banyak tertular dari mana? Begini laporan IDAI.

Berita Terkait