Menyoal Dugaan Malingering Istri Sambo yang Mengaku Korban Pelecehan Seksual

Menyoal Dugaan Malingering Istri Sambo yang Mengaku Korban Pelecehan Seksual

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 07 Sep 2022 07:34 WIB
Menyoal Dugaan Malingering Istri Sambo yang Mengaku Korban Pelecehan Seksual
Foto: Momen kebersamaan Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, diperiksa menggunakan alat pendeteksi kebohongan (lie detector), Selasa (6/9/2022). Tak hanya Putri, seluruh tersangka dan saksi akan mengikuti tes lie detector.

"Hari ini diperiksa PC dan saksi Susi. Di Puslabfor Sentul," ujar Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi saat dimintai konfirmasi, Selasa (6/9/2022), dikutip dari detikNews.

Menurut psikolog forensik Reza Indragiri, tes semacam itu tak efektif lantaran tidak secara akurat memverifikasi kebohongan atau kejujuran seseorang. Pasalnya, beberapa ahli juga kerap salah menafsirkan tes lie detector.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang sering salah tafsir. Sebenarnya, yang dideteksi itu adalah perubahan fisiologis tubuh yang dalam derajat tertentu diartikan sebagai indikasi kebohongan," jelas Reza saat dihubungi detikcom Selasa (6/9).

"Tidak efektif, bahkan pseudoscience saja itu. Kapolri tekankan harus saintifik loh," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Menyoal Pelecehan Seks

Komnas HAM dan Komnas Perempuan sebelumnya malaporkan dugaan kuat Putri Candrawathi mengalami pelecehan seksual, atas keterangan yang disampaikan langsung. Reza menduga hal ini adalah siasat malingering Putri.

"Sakitnya PC ternyata bersifat selektif dan insidental. Misalnya saat diperiksa Komnas Perempuan, Putri Candrawathi bisa bercerita lengkap. Tapi di hadapan LPSK, hanya diam seribu bahasa. Padahal semestinya Putri paling terbuka ke LPSK

"Orang yang mengaku dijahati secara seksual, mengalami penderitaan, tentu ingin memperoleh perlindungan," jelasnya.

Menurutnya LPSK lebih tepat dalam hal ini, melindungi korban pelecehan seksual jika Putri benar-benar mengalaminya. Namun, Reza menyayangkan Putri yang disebut tidak kooperatif.

"Tapi Putri kok malah tidak kooperatif? Ini sakit betulan atau cuma pura-pura sakit?," tanyanya.

Apa itu Malingering?

"Dalam praktik malingering ini berdasarkan studi ya, ternyata malingering itu bisa berasal dari inisiatif profesional di sekitar yang bersangkutan, iya (ada yang membisikinya) entah itu oknum dokter, entah penasehat hukum, entah oknum psikologi. Orang-orang sekitarnya bisa mengedukasi mendorong ironisnya klien mereka agar mempraktikan malingering," kata Reza.

Dikutip dari Healthline, malingering mengacu pada gejala medis palsu atau seseorang yang berpura-pura sakit. Istilah malingering diartikan sebagai orang yang melebih-lebihkan kondisi fisik maupun mental yang dialami.

Sebagian orang melakukan malingering demi menghindari tanggung jawab, pekerjaan, sampai pengadilan hukum. Mereka yang melakukan malingering juga berkaitan dengan perilaku mencari perhatian.




(naf/up)

Berita Terkait