Baru-baru ini viral pengguna TikTok mengaku mengidap spinal muscular atrophy (SMA). Melalui video viral tersebut, pengguna TikTok itu terlihat menangis dan menceritakan betapa spinal muscular atrophy memengaruhi kuliahnya.
Spinal muscular atrophy merupakan penyakit otot yang ditandai oleh perlemahan otot. Penyakit ini bisa muncul sejak bayi baru lahir atau saat sudah dewasa. Dokter spesialis anak sekaligus dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Dian Kesumapramudya Nurputra, menjelaskan bahwa penyakit SMA ini diakibatkan adanya defisiensi atau kekurangan protein SMN (Survival of Motor Neuron) atau protein yang sangat penting untuk fungsi saraf yang mengontrol otot.
"Kejadiannya cukup banyak, di Indonesia itu (terjadi) pada 1 di antara 6.000 bayi yang lahir hidup hingga 1 dari 10.000 bayi itu menderita SMA, walaupun gejalanya muncul saat bayi lahir atau nanti pada saat dewasa," tutur dr Dian dikutip dari laman resmi UGM, Rabu, (7/9/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala Spinal Muscular Atrophy
Dikutip National Health Service (NHS UK), terdapat sejumlah gejala umum SMA yang perlu diwaspadai, di antaranya:
- Lengan dan kaki lemah
- Ada masalah gerakan misalnya, kesulitan duduk, merangkak atau berjalan
- Otot berkedut atau gemetar (tremor)
- Masalah tulang dan persendian misal tulang belakang melengkung tidak normal (skoliosis)
- Kesulitan menelan
- Kesulitan bernapas
Kemudian terdapat beberapa gejala spinal muscle atrophy berdasarkan tipenya, yaitu:
Tipe 1
Tipe yang satu ini tergolong SMA berat, umumnya diberi nama Werdnig-Hoffman disease. Kondisi ini muncul pada usia di bawah 6 bulan. Bayi-bayi yang mengidap tipe 1 ini umumnya tidak akan pernah bisa duduk karena jumlah protein SMN-nya tidak bisa mendukung otot untuk duduk.
Tipe 2
Tipe 2 lebih ringan dibandingkan tipe 1, biasanya menyerang anak berusia 6 sampai 18 bulan. Anak-anak yang mengalami SMA tipe 2 bisa duduk walau tidak sempurna, tetapi tidak akan pernah bisa berdiri kecuali jika diterapi.
Tipe 3
SMA tipe 3 muncul pada anak di atas usia 18 bulan dan lebih ringan dibandingkan tipe 2. Mereka yang mengidap kondisi ini umumnya masih bisa beraktivitas seperti biasa, duduk, berdiri, dan berjalan. Namun, pengidapnya akan merasa lemah dan terkadang membutuhkan alat bantu gerak.
Tipe 4
Tipe yang terakhir tergolong paling ringan dan biasanya tidak muncul di usia anak-anak, melainkan pada usia dewasa. Pengidap dapat beraktivitas seperti biasa, namun hanya merasa lemah.
"Sebenarnya ada SMA tipe 0, tapi tipe 0 ini biasanya sudah meninggal di dalam kandungan atau begitu lahir langsung meninggal. Tipe 0 ini sangat jarang terjadi," pungkas dr Dian.
Perawatan Spinal Muscular Atrophy
Sampai saat ini masih belum ada obat untuk menyembuhkan SMA. Namun, perawatan dan dukungan tersedia untuk mengontrol gejala demi membantu orang dengan SMA demi memiliki kualitas hidup terbaik. Adapun perawatannya, seperti terapi fisik dan okupasi, penggunaan alat bantu jalan, dan lainnya.
(suc/up)











































