Pemandangan langka Pangeran William dan Harry berjalan bersama-sama dengan para istri mereka mengejutkan publik. Pasalnya kedua kakak beradik itu dikabarkan tak lagi akur.
Keputusan Harry untuk meninggalkan kerajaan disebut-sebut menjadi salah satu pemicu kekisruhan hubungan mereka dalam beberapa tahun terakhir. Melihat hal ini, psikiater di National Health Services Inggris, Dr Max Pemberton, menyarankan keduanya melakukan sesi terapi di psikolog.
"Perselisihan dengan kerabat selalu rumit. Saya telah mengikuti banyak sesi terapi keluarga selama bertahun-tahun dan keretakan semacam ini selalu memiliki akar yang sangat dalam dan kompleks," katanya kepada Daily Mail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan dalam kasus di mana satu orang tampaknya jelas-jelas salah, tujuan dari terapi kelompok apa pun adalah untuk mencoba membantu semua orang memahami apa yang telah terjadi dan mencapai penyelesaian," sambungnya.
Meski mereka sudah terlihat hadir bersama-sama untuk menghormati sang nenek yang berpulang, Ratu Elizabeth II, namun Dr Max mengatakan butuh bicara hati ke hati untuk mencoba memahami rasa sakit satu sama lain.
"Istri dan ayah mereka mungkin diundang untuk hadir juga. Ini adalah satu-satunya cara untuk mengatasi masalah utama," ujarnya.
Harry sendiri telah berbicara tentang menjalani terapi, yang patut dipuji, tetapi terkadang ada risiko bahwa terlalu banyak introspeksi dapat menyebabkan mengasihani diri sendiri.
Sehingga untuk dapat move on, akan sangat baik untuk duduk bersama dan mencoba memahami yang terjadi di antara keduanya daripada berfokus pada perasaan satu orang.
"Terapi keluarga bukan tentang menyalahkan. Ini tentang mencoba membantu berbagai pihak memahami bagaimana situasi telah berkembang; ini adalah studi tentang pemahaman interpersonal yang mendalam dan empati," pungkasnya.
(kna/naf)











































