.webp)
Kasus gangguan ginjal misterius pada anak di Indonesia mengalami peningkatan. Saat ini dilaporkan suda ada 192 kasus per Januari-18 Oktober 2022 dan tersebar di 22 provinsi. Lantaran hal tersebut, Kementerian Kesehatan RI mengimbau agar tenaga kesehatan dan apotek untuk menyetop sementara menjual atau meresepkan obat dalam bentuk sirup.
Pantauan detikcom, salah satu apotek di daerah Sawangan, Depok, mulai melakukan penarikan sejumlah obat batuk berbentuk sirup. Pihak apotek menyebut himbauan tersebut sudah diterima hari ini dan mulai mengalihkan konsumen ke produk obat lain.
"Baru hari ini mulai kita tidak dijual karena baru dapat informasi hari ini," ucap salah satu pegawai apotek Tugu Sawangan, Depok berinisial M (38).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun obat yang direkomendasikan oleh apotek tersebut seperti obat panadol tablet dan obat alami madu.
"Mulai hari ini kita alihkan ke yang lain seperti panadol tablet. Tapi memang kita tidak terlalu merekomendasikan parasetamol si mba, lebih ke herbal seperti madu," ucapnya lagi.
Dikutip dari Healthline, madu dikenal dengan rasanya yang manis serta memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Hal ini karena madu memiliki banyak kandungan gizi yang tinggi, seperti serat, karbohidrat, protein, fosfor, natrium, kalium, kalsium, besi, tembaga, seng, vitamin C, niacin, dan riboflavin.
Karenanya, bahan alami ini dipercaya sejak zaman dahulu dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit, seperti memulihkan luka lebih cepat, menangkal radikal bebas, meningkatkan imunitas tubuh, menyehatkan jantung, hingga menjaga sistem pencernaan.
Simak Video 'Kemenkes RI Minta Nakes-Apotek Setop Pemberian Obat Sirup':
