Masakan Rumahan Kunci Cegah Stunting, Semurah Tempe dan Sayur Lodeh

Masakan Rumahan Kunci Cegah Stunting, Semurah Tempe dan Sayur Lodeh

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Jumat, 21 Okt 2022 11:16 WIB
Masakan Rumahan Kunci Cegah Stunting, Semurah Tempe dan Sayur Lodeh
Ilustrasi menu ala rumahan untuk mencegah stunting. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Stunting adalah kondisi anak gagal tumbuh akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya.

Mengatasi stunting salah satunya dengan memberikan makanan yang baik dengan gizi dan cukup kepada anak. Selain mencegah stunting, pola makan sehat membuat anak tidak mudah sakit.

Kebanyakan ibu muda memberikan ikan salmon, dori, ditambah pelengkap lain seperti olive oil sampai keju sebagai piliahan MPASI bagi sang buah hati. Padahal pangan tradisional juga sama baiknya untuk memenuhi gizi bagi anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peran tempe ini baik banget, selain bisa menjadi prebiotik, juga ada fermentednya bisa jadi probiotik sekaligus, atau simbiotik ya, dan ini kan lagi jadi pangan fungsional, tren sekarang ya kalau kita bicara prebiotik dan probiotik, tempe itu bisa banget," ujar Medical Science Director Danone Indonesia, dr Ray Basrowi, MKK saat ditemui detikcom di kawasan Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022).

Tempe dilabeli 'superfood' karena kaya protein, serat, kalsium, sampai zat besi. Proses fermentasi dari tempe juga membuat tempe penuh dengan bakteri baik yang sangat bermanfaat bagi anak di masa pertumbuhan.

ADVERTISEMENT

dr Ray juga mengungkapkan tempe bisa menjadi solusi saat anak sudah mengalami gejala stunting. Ketika sudah terlihat tanda-tanda gangguan tumbuh salah satunya berat badan tidak naik, memberikan pre dan probiotik yang keduanya terkandung dalam tempe bisa mencegah anak menjadi stunting.

"Harus menginovasi supaya jangan difried semua, jangan digoreng semua, dibikin tempe bacem itu bagus banget, karena ternyata prebiotik dan probiotik yang ada di tempe bisa tetep esensial," ungkap dr Ray.

Makanan rumahan mulai ditinggalkan

Ahli teknologi pangan Hindah Muaris mengatakan makanan rumahan mulai ditinggalkan oleh masyarakat karena dianggap tidak praktis dalam hal penyajian. Padahal hidangan seperti sayur lodeh dan sop bisa memenuhi kebutuhan gizi harian bagi anak.

"Anak-anak sekarang sudah malas mending beli online, padahal contoh yang paling sepele dari makanan tradisional itu sayur lodeh. Itu bisa dibuat sangat bergizi dengan lima warna, warna pada sayur ini mempengaruhi zat aktif pada pangan tersebut," kata Hindah.

Rekomendasi makanan rumahan yang bisa diberikan pada anak:

  • Menu makan siang sehat untuk MPASI: bubur campur sayuran dan ditambah dengan telur rebus
  • Menu makan sehat untuk balita: nasi, ikan tongkol bumbu kuning, tumis sayuran, dan buah pepaya
  • Menu kudapan berprotein tinggi: bubur kacang hijau dan telur rebus
  • Menu asupan protein sejak masa kandungan hingga berusia dua tahun: ikan, telur, daging, keju, susu, dan kacang-kacangan

Terkait pencegahan stunting, konsumsi makanan hewani, tidak harus makanan mahal. Tiga sumber protein hewani yang udah dan murah adalah telur, ikan, dan hati ayam.

Pencegahan stunting bisa dimulai dari awal kehamilan. Pertumbuhan dan kecerdasan seorang anak berada di 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), dari masa kandungan hingga berusia dua tahun. Untuk itu asupan gizi yang baik harus bisa terpenuhi di periode ini.

Halaman 2 dari 2
(kna/vyp)

Berita Terkait