Sebanyak 154 orang tewas dalam kerumunan pesta malam Halloween di Itaewon, Korea Selatan. Akibat berdesak-desakan, banyak korban yang mengalami sesak napas dan tewas karena henti jantung. Warga hingga petugas langsung memberikan CPR (cardiopulmonary resuscitation) sebagai pertolongan pertama. Lantas, bagaimana cara melakukan CPR yang benar?
Sebagai informasi, CPR merupakan suatu teknik penyelamatan nyawa untuk mengembalikan sirkulasi aliran darah yang kaya oksigen dan organ lainnya sampai datangnya pertolongan medis.
Adapun sebelum melakukan CPR, seseorang harus memeriksakan sejumlah hal, seperti:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Apakah lingkungan aman bagi orang tersebut
- Apakah orang tersebut sadar atau tidak sadar
- Jika orang tersebut tampak tidak sadarkan diri, panggil namanya atau bapak atau ibu dan tanyakan apakah dia baik-baik saja atau tidak dengan suara yang lantang, apabila masih tidak merespon tepuk atau goyangkan bahunya.
- Periksa bagaimana pernapasannya dengan melihat gerakan naik turun dada dan mendengar dan merasakan napasnya selama 10 detik.
- Periksa denyut nadi di pergelangan tangannya.
- Jika orang tersebut tidak merespons dan sedang bersama orang lain yang dapat membantu, mintalah satu orang menelepon 112 atau nomor darurat setempat dan dapatkan AED, jika tersedia.
- Jika berada di rumah sakit dapat teriak CODE BLUE dan laporkan lokasi kejadian sehingga tim pertolongan datang.
Cara Melakukan CPR yang Benar
Cara melakukan CPR yang benar menurut American Heart Association, yakni menggunakan huruf CAB untuk membantu orang mengingat urutan melakukan langkah-langkah CPR. Adapun artinya sebagai berikut:
- C: Compression (kompresi)
- A: Airway (jalan napas)
- B: Breathing (bernapas)
Kompresi
Kompresi merupakan suatu gerakan menekan bagian dada sedalam 5-6 cm secara konstan. Cara ini membantu untuk mengembalikan aliran darah ke otak dan bagian tubuh lainnya ketika henti jantung.
- Letakkan orang itu di punggungnya di atas permukaan yang kokoh.
- Berlututlah di samping leher dan bahu orang tersebut.
- Letakkan telapak tangan bagian bawah (tumit) di atas bagian tengah dada orang tersebut, di antara puting susu.
- Letakkan tangan Anda yang lain di atas tangan pertama. Jaga siku agar tetap lurus dan posisikan bahu tepat di atas tangan.
- Dorong lurus ke bawah (kompres) dada setidaknya 5 sampai 6 cm. Gunakan seluruh berat badan Anda (bukan hanya lengan) saat melakukan kompresi.
- Dorong keras dengan kecepatan 100 hingga 120 kompresi per menit. American Heart Association menyarankan untuk melakukan kompresi sesuai irama lagu "Stayin' Alive". Biarkan dada melompat kembali (mundur) setelah setiap dorongan.
Jika belum terlatih dalam CPR, lanjutkan kompresi dada sampai ada tanda-tanda gerakan atau sampai petugas medis darurat mengambil alih. Jika sudah telah dilatih dalam CPR, lanjutkan dengan membuka jalan napas dan menyelamatkan pernapasan.
Buka Jalan Napas
Jika sudah terlatih dalam CPR dan telah melakukan 30 kompresi dada, buka jalan napas orang tersebut menggunakan manuver head-tilt, chin-lift. Letakkan telapak tangan Anda di dahi orang tersebut dan memiringkan kepalanya ke belakang dengan lembut. Kemudian dengan tangan yang lain, angkat dagu dengan lembut ke depan untuk membuka jalan napas.
Beri Napas Buatan
Bisa juga memberikan napas buatan dari mulut ke mulut atau pernapasan dari mulut. Namun saat ini lebih direkomendasikan untuk menggunakan bag-mask dengan filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA) daripada memberikan pernapasan dari mulut ke mulut langsung.
- Setelah membuka jalan napas (menggunakan manuver head-tilt, chin-lift), tutup lubang hidung untuk bernapas dari mulut ke mulut dan tutup mulut orang tersebut dengan mulut Anda, membuat segel.
- Bersiaplah untuk memberikan dua napas bantuan.
- Jika dada naik, berikan napas kedua.
- Jika dada tidak naik, ulangi manuver head-tilt, chin-lift dan kemudian berikan napas kedua. Tiga puluh kompresi dada diikuti oleh dua napas bantuan dianggap sebagai satu siklus. Berhati-hatilah untuk tidak memberikan terlalu banyak napas atau bernapas dengan terlalu banyak tenaga.
- Lanjutkan kompresi dada untuk memulihkan aliran darah.
- Segera setelah defibrillator eksternal otomatis (AED) tersedia, terapkan dan ikuti petunjuknya. Jika tidak terlatih biarkan tenaga medis untuk mengambil alih dan mengoperasikannya.
- Lanjutkan CPR sampai ada tanda-tanda pergerakan atau tenaga medis darurat mengambil alih.











































