Cerita Korban Selamat dari Kerumunan Tragedi Itaewon, Sempat Tertimpa Jenazah

Cerita Korban Selamat dari Kerumunan Tragedi Itaewon, Sempat Tertimpa Jenazah

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Selasa, 01 Nov 2022 16:30 WIB
WNI Korban Itaewon: Jumlah Korban, Kesaksian, dan Kondisi Kini
Tragedi Itaewon. (Foto: REUTERS/KIM HONG-JI)
Jakarta -

Tragedi Itaewon saat perayaan Halloween memakan banyak korban yang jumlahnya mencapai lebih dari 150 orang. Tak sedikit juga yang mengalami luka-luka hingga sempat terjebak di antara jenazah korban.

Hal ini yang dialami pria bernama Brendan, mahasiswa internasional yang tengah menjalani pendidikannya di Korea Selatan. Ia menceritakan dirinya saat terjebak di tengah kerumunan dan mencoba agar bisa tetap bernapas.

Saat itu, Brendan yang identitasnya dirahasiakan, terus berusaha untuk tetap berdiri meski tubuhnya terus didorong dengan kuat di gang daerah Itaewon padat kerumunan. Ia bahkan melihat orang-orang yang berjatuhan di depannya.

"Orang-orang berjatuhan di depan saya," beber Brendan yang dikutip dari laman ABC News, Selasa (1/11/2022).

"Saya berkata pada diri sendiri untuk tidak jatuh, karena jika saya jatuh, itu sudah selesai," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

Namun, dorongan terlalu banyak dan kuat sehingga membuat orang-orang jatuh menimpanya. Ia menggambarkan kejadian saat itu seperti domino yang jatuh.

Brendan mengaku saat itu ia harus terbaring, terperangkap di bawah tumpukan mayat selama sekitar satu jam. Sampai akhirnya petugas layanan darurat menarik lengannya.

Ia mengatakan di bawah tubuhnya ada seorang wanita muda lainnya. Brendan pun terus berusaha mendorong dirinya untuk bangun, sehingga ia bisa bernapas dan bisa tetap tenang.

"Itu seperti mimpi buruk," ujar Brendan.

"Saya hanya harus tetap tenang dan berkonsentrasi pada pernapasan saya," katanya.

Brendan menjadi salah satu korban yang berhasil selamat dari tragedi itu. Namun, sampai saat ini ia masih meminta agar identitas dan asal negaranya dirahasiakan, sebab pihak keluarganya belum mengetahui kejadian yang menimpanya.




(sao/naf)