Viral Tips Bertahan Hidup Saat Berdesakan di Kerumunan, Efektifkah?

Round Up

Viral Tips Bertahan Hidup Saat Berdesakan di Kerumunan, Efektifkah?

Nurul Febian Danari - detikHealth
Rabu, 02 Nov 2022 05:26 WIB
Viral Tips Bertahan Hidup Saat Berdesakan di Kerumunan, Efektifkah?
Tragedi Itaewon (Foto: AP/Lee Jin-man)
Jakarta -

Tragedi Kanjuruhan hingga pesta Halloween di Itaewon mengingatkan tingginya risiko kematian saat berdesak-desakan di kerumunan yang padat. Serangan panik hingga kekurangan oksigen membuat kesulitan untuk bernapas. Alhasil, kedua tragedi mematikan tersebut mengakibatkan ratusan jiwa melayang.

Adanya tragedi tersebut memunculkan berbagai tips untuk meningkatkan peluang hidup di tengah himpitan kerumunan.

Bagaimana Bertahan Hidup dalam Kerumunan Padat?

Dokter spesialis penyakit dalam, dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD-KPsi dari Junior Doctor Network Indonesia, menyebut ada catatan penting jika terjebak di kerumunan, terutama bagian vital tubuh yang wajib dilindungi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk melindungi tubuh saat terhimpit kerumunan adalah dengan menutupi bagian kepala dengan kedua lengan dan meringkuk saat terjatuh. Namun, ini adalah pilihan paling terakhir yang bisa dilakukan.

Sebelumnya, pria yang akrab disapai dr Koko ini menyebutkan tragedi Itaewon kemungkinan terjadi akibat emboli paru yang ditandai dengan munculnya warna ungu lebam hampir di sekujur tubuh. Apalagi, sebelumnya korban mengalami muntah darah.

ADVERTISEMENT

Emboli paru diakibatkan adanya tekanan di rongga dada yang membuat volume paru berkurang. Karenanya, perlindungan rongga dada tempat jantung dan paru-paru menjadi hal wajib.

"Karena pada posisi misal orang berdesak-desakan baik dia berdiri apalagi dia sudah terjatuh maka yang paling penting adalah posisi untuk melindungi agar rongga dada di mana jantung dan paru-paru berada di dalam rongga dada itu tetap bisa berfungsi optimal," kata dr Koko saat dihubungi detikcom Selasa (1/11//2022).

"Pada saat posisi berdiri kepala kan cukup aman lah ya, tapi pada saat posisi seseorang itu terjatuh maka yang paling mungkin adalah yang disampaikan oleh video itu, menutupi kepala, jadi dia tidak hanya melindungi rongga dada tetapi juga ikut bisa melindungi leher dan kepalanya," tambahnya.

Apakah Efektif di Semua Kondisi?

Spesialis jantung dan pembuluh darah dari Siloam Hospital Semanggi dr Vito A Damay, SpJP, menyebut perlindungan semacam itu bisa saja dilakukan. Namun, hal ini tampaknya tidak bisa dipraktekkan dalam semua kondisi.

"Ya jika memungkinkan boleh saja, tapi dalam kondisi kemarin itu justru gerak saja susah. Diduga banyak orang pingsan dalam keadaan berdiri terhimpit desakan kerumunan orang," kata dia saat dihubungi detikcom Selasa (1/11/2022)

"Cara ini dipraktikkan jika seseorang tidak sengaja terjatuh dalam kerumunan. Bukan dari posisi berdiri lalu berubah jadi posisi seperti ini," sambungnya.

NEXT: Sebisa mungkin hindari berdesakan di kerumunan

Hindari Kerumunan Sebisa Mungkin

dr Vito mengingatkan agar publik sebisa mungkin tetap fokus pada langkah pencegahan yang bisa dilakukan. Hal ini dikarenakan sangat sulit untuk 'selamat' dari kerumunan yang padat seperti itu.

"Menurut saya memang ini situasi yang sangat sulit. Sehingga pencegahannya yang penting. Dalam keadaan ramai lebih baik menepi saja dan cari tempat singgah dulu sampai keadaan sepi atau terkendali," katanya saat dihubungi Selasa (1/11).

Sementara dr Andi juga menuturkan hal yang serupa. Ia mengatakan langkah lebih baik yang bisa dilakukan adalah mencegah risiko terjebak kerumunan.

"Semua bisa melakukan tapi ini yang dilakukan adalah langkah yang paling terakhir kalau terjadi kerumunan dan desakan yang tidak terhindarkan, tapi yang tidak boleh dilupakan sebenarnya adalah faktor pencegahan baik dari orang yang ikut yaitu menganalisis situasinya," kata dia saat dihubungi detikcom Selasa (1/11/2022).

"Mencegah, menghindari kerumunannya dan juga yang mengadakan event, mengadakan acara tersebut, itu juga harus melakukan langkah reaktif mencegah agar hal itu tidak terjadi," pungkas dia.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kata Ahli soal Antisipasi Ancaman Kesehatan Pascabanjir"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Berita Terkait