Kementerian Kesehatan RI melaporkan penambahan kasus gagal ginjal akut di Indonesia. Hingga Senin (31/11/2022), tercatat sebanyak 304 pasien yang terkena gagal ginjal, sementara 159 di antaranya meninggal dunia.
"Ada terbanyak itu di kelompok umur 1-5 tahun sebanyak 106 anak. Kemudian di bawah 1 tahun (sebanyak) 21 anak, dan seterusnya 23 (kasus) pada (usia) 6-10 tahun. Dan ada 9 (kasus) anak pada (usia) 11-18 tahun," pungkas juru bicara Kemenkes RI dr Mohammad Syahril.
Adapun salah satu gejala khas penyakit gagal ginjal akut pada anak adalah volume urine yang sedikit atau tak memproduksi sama sekali. Karenanya, orang tua penting mengetahui cara memantau volume hingga cara mengukur urine anak dan bayi untuk mendeteksi kemungkinan buah hati terkena penyakit ini.
Jumlah Air Seni Normal
Dikutip dari laman Instagram resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), volume urine pada anak berbeda-beda tergantung usia dan berat badan. Berikut penjelasannya:
- Bayi baru lahir <1 bulan: 1-3 ml/kg/jam
- Bayi 1-12 bulan: 1 ml/kg/jam
- Anak (1-10 tahun): 1-2 ml/kg/jam
- Remaja (10-18 tahun): 0,5-1 ml/kg/jam
Jumlah Air Seni Anak Berdasarkan Usia Per 24 Jam
Bayi baru lahir < 1 bulan:
- 1-2 hari: 16-60 ml/24 jam
- 4-12 hari: 100-300 ml/24 jam
- 15-60 hari: 250-450 ml/24 jam
Anak
- 1 tahun: 500 ml/24 jam
- 3 tahun: 600 ml/24 jam
- 5 tahun: 700 ml/24 jam
- 7-8 tahun: 1.000 ml/24 jam
- 15 tahun:1.500 ml/24 jam
Cara Menghitung Jumlah Urine
Bagi anak yang sudah bisa buang air kecil (BAK) sendiri, orang tua dapat mengukur jumlah urinenya dengan cara:
- Air seni anak ditampung dan diukur menggunakan wadah ukur.
- Hitung air seni anak dengan rumus: (jumlah urine (ml) : berat badan (kg) anak) : waktu (jam).
Misalnya, anak berusia 10 tahun dengan berat badan 30 kg jumlah air seninya sejak jam 6:00-12:00 alias 6 jam diukur sebanyak 500ml.
Kemudian hitung, (500ml : 30kg) : 6 jam sehingga volume urine anak dalam satu hari yaitu 2,7 ml/kg/jam. Dapat disimpulkan bahwa jumlah air seni anak tersebut normal.
Kemudian, bagi anak yang masih menggunakan popok, orang tua dapat mengikuti cara-cara seperti berikut;
- Timbang berat popok kosong atau kering.
- Timbang berat popok setiap 2-3 jam atau saat diganti.
- Gunakan timbangan yang dapat mengukur hingga satuan gram.
- Kurangi berat popok bekas pakai dengan berat popok kering.
Perlu diketahui 1 gram (gr) sama dengan 1 mililiter (ml) air urine. Maka, jumlah produksi air urine anak dapat diukur dengan mengurangi berat popok basah dengan berat popok kering.
Contohnya, berat popok basah bayi usia 12 bulan dengan berat badan 10 kg adalah 80 gram dan berat popok kering 20 gram, maka selisihnya adalah 60 gram. Kemudian popok diganti setelah 3 jam.
Dari jumlah selisih tersebut, orang tua dapat memasukkan ke rumus awal, yaitu: (jumlah urine (ml) : berat badan (kg) anak) : waktu (jam). Setelah dihitung, dapat disimpulkan bahwa jumlah produk air seni pada bayi tersebut adalah 2 ml/kg/jam atau normal.
Simak Video "Gagal Ginjal Muncul Lagi di DKI, Obat yang Dikonsumsi Pasien Ditarik!"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)