Kabar baik, tidak ada kasus baru yang dilaporkan di DKI Jakarta sejak 31 Oktober 2022. Adapun penambahan pasien baru gagal ginjal akut di DKI merupakan domisili luar daerah yang dirawat di RS rujukan Ibu Kota.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga melakukan verifikasi ulang data kasus gagal ginjal akut, termasuk pasien yang terkonfirmasi positif terkena cemaran etilen glikol dan dietilen glikol, dua zat toksik pemicu gagal ginjal akut anak.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr Ngabila Salama, MKM, merilis data DKI per Kamis (10/11/2022) seperti berikut.
Domisili DKI Jakarta
Total: 72 kasus gagal ginjal akut
- Jakarta Timur: 31 pasien
- Jakarta Barat: 16 pasien
- Jakarta Selatan: 16 pasien
- Jakarta Utara: 7 pasien
- Jakarta Pusat: 2 pasien
Status pasien:
- 45 kasus meninggal
- 9 kasus masih dalam perawatan
- 17 kasus sembuh
Kriteria kasus:
- 11 kasus konfirmasi gagal ginjal akut progresif
- 50 probable
- 4 suspek
- 7 dalam verifikasi
Jenis kelamin:
- 42 kasus laki-laki
- 30 perempuan
Kasus di Fasilitas Kesehatan DKI Jakarta
Domisili
- DKI Jakarta: 72 kasus
- Banten: 15 kasus
- Jawa Barat: 24 kasus
- Luar Jabodetabek: 3 kasus
Dari total kasus tersebut, ada 73 di antaranya yang meninggal, 14 pasien masih dalam perawatan dan 27 orang dinyatakan sembuh. Kriteria kasus meliputi:
- 17 kasus konfirmasi
- 83 kasus probable
- 4 suspek
- 10 dalam verifikasi.
Lebih banyak laki-laki yang terkena gagal ginjal akut yakni 70 kasus, sementara 44 sisanya berjenis kelamin perempuan. Peningkatan kasus di faskes DKI Jakarta melonjak sejak Agustus yakni 14 kasus, September 38 kasus, dan Oktober 40 kasus.
Per awal November, ada 3 kasus baru yang dilaporkan seluruhnya bukan berdomisili DKI.
Simak Video "Cerita Pilu Orang Tua Korban Gagal Ginjal Akut"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)