Kurangnya aktivitas fisik dikaitkan dengan risiko diabetes. Sebuah data menyebut, sebagian besar anak Indonesia memiliki level aktivitas fisik yang lebih rendah dari standar organisasi kesehatan dunia WHO.
Hal ini terungkap dalam laporan The 2022 Indonesian Report Card on Physical Activity for Children yang disusun oleh Active Healthy Kids Indonesia (AHKI). Laporan ini merupakan raport untuk mengevaluasi level aktivitas fisik dan indikator terkait sesuai 10 indikator yang diberlakukan oleh organisasi Active Healthy Kids Global Alliance (AHKGA).
Nilai yang digunakan dalam laporan ini berupa huruf, paling besar dinyatakan sebagai A+ dan yang terkecil adalah F.
Hasil yang didapatkan menunjukkan level aktivitas fisik anak Indonesia cenderung buruk. Berikut rinciannya:
- Aktivitas fisik secara keseluruhan: F
- Olahraga dan aktivitas fisik terorganisir: F
- Permainan aktif: F
- Transportasi aktif (frekuensi anak berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki atau bersepeda): D-
- Perilaku sedentari (kebiasaan tidak beraktivitas fisik): B
- Kebugaran fisik: F
- Pengaruh orang tua dan orang-orang terdekat (untuk mendorong anak-anak beraktivitas fisik): F
- Pengaruh sekolah: F
- Komunitas dan lingkungan: D+
- Peran pemerintah: B-
Country Leader AHKI Agus Mahendra menuturkan, hanya kurang dari 20 persen dari seluruh populasi anak Indonesia yang melakukan aktivitas fisik sesuai standar. Sisanya tidak memenuhi tolok ukur yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), WHO guidelines on physical activity and sedentary behaviour.
"Jadi anak-anak itu harus memiliki intensitas 60 menit per hari (untuk melakukan aktivitas fisik) yang disebut moderate to vigorous (menengah ke tinggi)," kata Agus ditemui di Bale Nusa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/11/2022).
Agus menambahkan, peran pemerintah dalam membangun kesadaran anak-anak dalam beraktivitas fisik sebenarnya sudah cukup baik. Namun, ia meminta kepada seluruh pihak membantu tugas pemerintah yang berat untuk memperbaiki laporan tersebut di masa depan.
Simak Video "Waspada Diabetes pada Anak"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)