Tim Dokter Ortopedi Beberkan Kondisi Korban Patah Tulang Gempa Cianjur

Tim Dokter Ortopedi Beberkan Kondisi Korban Patah Tulang Gempa Cianjur

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 24 Nov 2022 11:49 WIB
Tim Dokter Ortopedi Beberkan Kondisi Korban Patah Tulang Gempa Cianjur
Penanganan medis korban gempa Cianjur. (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Pengurus Pusat (PP) Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) mengirimkan Tim Badan Penanggulangan Bencana PABOI untuk membantu penanganan kasus-kasus trauma bedah tulang atau cedera ekstremitas bagi korban terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Tim dokter kemudian membantu melakukan triage dan pemilahan secara cepat terhadap pasien-pasien yang mengalami cedera ekstremitas. Pemilahan pasien ini sangat penting dalam manajemen penanganan bencana agar pasien segera mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat sesuai dengan urgensi kasusnya.

"Sementara ini kegiatan penanganan mulai triage sampai tindakan pembedahan berjalan lancer dan relatif tidak terjadi penumpukan pasien," kata Dr dr Dicky Mulyadi, SpOT(K) dari lokasi bencana dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (24/11/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr Docky mengatakan, pada Rabu (23/11) semua pasien yang berjumlah sementara 94 orang yang terdata memerlukan tindakan pembedahan sudah tertangani dengan baik.

Kasus-kasus cedera ekstremitas dengan kriteria mayor dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sebagai RS rujukan utama kasus bedah orthopedi penanganan korban gempa Cianjur.

ADVERTISEMENT

Kasus-kasus orthopedi lainnya yang jumlahnya cukup banyak dilakukan penanganan di rumah sakit-rumah sakit di sekitar wilayah Cianjur dan juga di RS Bhayangkara Cianjur yang kondisinya masih baik pasca gempa terjadi.

Menurut informasi dari Ketua PABOI Jawa Barat, Kamar Operasi RS Bhayangkara Cianjur masih aman dan layak untuk melakukan tindakan operasi meskipun operasi yang dilakukan hanya untuk kasus-kasus yang sifatnya ringan karena fasilitas dan kelengkapan yang tidak memadai untuk operasi major.

Sedangkan untuk kamar operasi di RSUD Sayang Cianjur sampai saat ini masih dinyatakan tidak aman untuk tindakan pembedahan setelah dievaluasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).




(kna/kna)

Berita Terkait