Lansia kini diperbolehkan menerima suntikan vaksin COVID-19 booster dosis kedua, dengan syarat telah melewati setidaknya enam bulan setelah suntikan booster sebelumnya yakni booster pertama. Lantas jika lansia habis terkena COVID-19, apakah tetap boleh disuntik booster?
Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (Peralmuni) Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM menjelaskan, pada dasarnya aturan pemberian booster COVID-19 kedua pada lansia tidak berbeda dengan vaksin COVID-19 umumnya. Dalam hal ini, waktu pemberian vaksin COVID-19 booster kedua bergantung pada tingkat keparahan COVID-19 yang sempat diidap lansia.
"Nggak berbeda dengan kalau normal. Sembuh dulu dari sakitnya, tergantung berat-ringannya. Kalau COVID-19 nya berat sekali, (kemudian) sembuh, berarti antibodi yang terbentuk banyak. Cukup 3 bulan kemudian (bisa diberi vaksin COVID-19 booster kedua)," jelasnya dalam diskusi daring 'Pentingnya Perlindungan Khusus Pada Kelompok Rentan di Era Pandemi COVID-19', Kamis (24/11/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring itu, jika COVID-19 yang sempat dialami lansia tergolong ringan, lansia boleh menerima suntikan vaksin COVID-19 booster kedua dalam waktu cukup satu bulan setelah terkena COVID-19. Pasalnya, antibodi yang terbentuk tidak akan terlalu banyak.
"Tapi kalau sakitnya cukup berat, antibodi yang terbentuk cukup banyak. 3 bulan menurun, baru kita berikan (vaksin COVID-19). Nanti dokternya yang akan menentukan, kapan diberikan sebagai booster keduanya," pungkas Prof Iris.
Pada Rabu (23/11), Kementerian Kesehatan RI mengumumkan pemberian vaksin COVID-19 booster kedua untuk kelompok rentan, yakni lansia berusia 60 tahun ke atas.
"Adapun vaksinasi COVID-19 booster kedua untuk lansia, bisa diberikan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sejak booster pertama diberikan," ungkap juru bicara Kemenkes RI dr Mohammad Syahril, dikutip dari laman Kemenkes RI, Rabu (23/11).
"Sementara bagi lansia yang belum booster pertama segera dapatkan booster pertama, Kami menghimbau agar para lansia dipastikan vaksinasi primernya harus dilengkapi dulu," pungkasnya.
(vyp/kna)











































