Wanita Mulai Ogah Nikah dan Punya Anak Bikin RI Dihantui 'Resesi Seks'

Wanita Mulai Ogah Nikah dan Punya Anak Bikin RI Dihantui 'Resesi Seks'

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 12 Des 2022 12:30 WIB
Wanita Mulai Ogah Nikah dan Punya Anak Bikin RI Dihantui Resesi Seks
Ilustrasi RI dihantui resesi seks. (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Krisis keluarga, begitulah efek yang bisa terjadi akibat 'resesi seks' menurut pakar. Pasalnya, banyak wanita yang mulai enggan menikah dan memiliki anak.

Hal ini berujung pada masalah ekonomi, struktur sosial di masyarakat, hingga psikis. Dalam aspek psikologis, mereka yang memilih tidak berkeluarga disebut cenderung mengalami kecemasan tinggi.

''Orang-orang yang hidup sendiri dan tidak mau berbagi masalah dengan orang lain tentu beban hidupnya menjadi lebih tinggi rasa cemasnya, muncul apa saja dipikirkan, kalau orang berbagi dengan orang lain tekanan-tekanan di pikiran dan kecemasannya dibagi, bisa berkurang, wajar, tapi kalau orang sudah hidup sendiri otonom ya masalah lagi,'' analisis sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono saat dihubungi Minggu (11/12/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara dalam sisi sosial, masyarakat dengan kecenderungan ogah menikah tampaknya menjadi apatis atau acuh tak acuh dengan dunia luar. Bukan tanpa sebab, dalam keluarga, seseorang memiliki tanggung jawab untuk menafkahi istri dan anak, atau tanggung jawab menjaga satu sama lain anggota keluarga.

Dari kebiasaan itu, yang kemudian 'memupuk' rasa peduli untuk juga memperhatikan lingkungan sekitar. Sementara kata Drajat, sulit bagi wanita atau laki-laki otonom merasakan hal serupa.

ADVERTISEMENT

''Urusannya juga gangguan kekacauan sosial terjadi karena kalau orang tidak berkeluarga itu kan berarti struktur sosial masyarakat terganggu, siapa yang kemudian akan bertanggung jawab dengan urusan di luar kalau orang kemudian hidup dengan dirinya sendiri, akhirnya rasa untuk peduli dengan sesama berkurang, karena keluarga itu kan latihan bertanggung jawab dengan orang lain,'' sambung dia.

''Kalau di keluarga sudah oke, barulah keluar, ketika dia tidak mau berkeluarga, dia ngurus diri sendiri dengan hidup di luar juga dia acuh tak acuh,'' pungkasnya.




(naf/kna)

Berita Terkait