Seks oral adalah kegiatan seks yang melibatkan mulut, bibir atau lidah pada daerah kelamin sebagai bentuk stimulasi. Disinggung oleh Zoya Amirin, M.Psi.,FIAS selaku Seksolog Klinis, seks oral mempunyai risiko, tidak hanya risiko penyakit, namun juga risiko pada hati.
"Kontak seksual itu macam-macam, mulai dari hubungan seks, berpelukan dalam keadaan berpakaian maupun telanjang, rangsangan-rangsangan yang diberikan pada tubuh, itu semuanya punya risiko. Misal, risikonya ada infeksi menular seksual, HIV Aids, apalagi kalau ada hubungan seksual kan bisa juga punya risiko terhadap kehamilan tidak diinginkan. Semua hubungan seksual punya risikonya sendiri," jelasnya dalam program e-Life pada Jumat (09/02/2022) lalu.
"Risiko hati ada nggak? Ada banget. Ada yang baper (bawa perasaan), yang galau. Risiko psikologis, risiko fisik itu semuanya ada dalam bentuk kontak seksual apalagi kalau kita bicara soal oral seks. Praktek oral seks tentu ada risikonya. Tapi sekali lagi, tergantung bagaimana self grooming-nya si individu ini. Bagaimana dia menjaga kesehatan kelaminnya," lanjutnya.
Dengan berbagai macam risiko akibat kontak seksual, dikemukakan oleh Zoya Amirin, M.Psi.,FIAS bahwa untuk selalu menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan sebelum menyentuh kelamin guna terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan.
"Tips sehat dari saya adalah selalu belajarlah untuk memperhatikan higienitas kelamin, gitu ya. Dan bagi anda, laki-laki maupun perempuan selalu cucilah tangan anda sebelum menyentuh kelamin anda, mau pipis kek, mau ngapain kek, selalu cuci tangan sebelum menyentuh kelamin," tegas Zoya Amirin, M.Psi.,FIAS.
"Di sini kan namanya seks edukasi tidak mau menakut-nakuti, tapi memberi tahu risiko sehingga individu yang mendengarkan informasi ini melalui (program) e-Life dan melalui saya, Zoya Amirin sebagai Seksolog Klinis, akan membuat keputusan yang lebih bijak dalam kontak seksualnya dan hubungan seksualnya," tutupnya.
(mjt/mjt)