Hasil Tes Poligraf Putri Chandrawati Bohong, Bagaimana Sih Cara Kerjanya?

ADVERTISEMENT

Hasil Tes Poligraf Putri Chandrawati Bohong, Bagaimana Sih Cara Kerjanya?

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Rabu, 14 Des 2022 11:01 WIB
Putri Candrawathi menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022).
Putri Candrawathi (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Putri Candrawathi belakangan ini kembali memberikan kesaksian soal kemungkinan pelecehan seksual hingga hubungan yang terjalin bersama almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau disebut Brigadir J. Dalam proses kesaksiannya istri Sambo itu, ada pernyataan hasil tes poligraf yang menyebut dirinya berbohong.

Adapun hasil tersebut disampaikan langsung oleh jaksa dalam sidang di PN Jaksel, Senin (12/12/2022), saat melontarkan beberapa pertanyaan kepada Putri terkait hubungannya dengan Yosua.

"Tidak ada hubungan romantis?" cecar jaksa. ''Tidak ada," jawab Putri.

Saat ditanya soal hasil tes poligraf atau uji kebohongannya, jaksa menanyakan apakah dirinya berselingkuh dengan Yosua atau tidak.

"Dalam pertanyaan 'apakah Anda berselingkuh dengan Yosua?', 'apakah Anda berselingkuh dengan Yosua di Magelang?', 'apakah Anda berselingkuh dengan Yosua selama di Magelang?' Saat itu Anda jawab apa?" tanya jaksa.

"Tidak," kata Putri.

Sebagaimana diketahui, penyidik kerap kali menggunakan tes poligraf atau lie detector untuk mengungkapkan kebenaran dalam suatu kasus. Alat ini menggunakan mesin poligraf yang mengukur dan mencatat beberapa indikator fisiologis, seperti tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan konduktivitas kulit pada saat tanya jawab berlangsung.

Dikutip dari American Psychological Association, alat ini kerap dipakai oleh banyak negara untuk menginterogasi tersangka kriminal atau kandidat pekerja di sektor publik maupun swasta yang dinilai sensitif.

Alat pendeteksi kebohongan ini umumnya memiliki 3 sensor utama dengan cara kerja sebagai berikut.

  • Sensor pneumograf: mendeteksi detak napas di dada dan perut yang sensornya dililitkan di dada.
  • Sensor blood pressure: mendeteksi adanya perubahan tekanan darah dan detak jantung. Sensor kabel ini ditempelkan pada bagian lengan.
  • Sensor skin resistance: melihat dan mendeteksi keringat yang ada di tangan. Kabel sensor ini umumnya juga ditempelkan pada jari-jari tangan.

Baik selama dan setelah tes, pemeriksa poligraf dapat melihat grafik dan melihat apakah tanda-tanda vital berubah secara signifikan pada salah satu pertanyaan. Secara umum, perubahan yang signifikan menunjukkan orang tersebut berbohong.

Simak Video 'Ahli Sebut Tes Poligraf Sambo Cs Memiliki Tingkat Akurasi 93%':

[Gambas:Video 20detik]



(suc/kna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT