Kasus Kematian COVID-19 DKI Meningkat Gegara Pasien Telat Tes PCR

ADVERTISEMENT

Round Up

Kasus Kematian COVID-19 DKI Meningkat Gegara Pasien Telat Tes PCR

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 15 Des 2022 06:30 WIB
Jubir Kemenkes Mohammad Syahril menyebutkan bahwa XBB maupun BQ.1 menyumbang lebih dari 20 persen penambahan kasus baru di Indonesia.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

DKI Jakarta kembali mencatat adanya peningkatan kasus kematian akibat COVID-19 usai dua subvarian baru Omicron, yakni XBB dan BQ.1, teridentifikasi. Menurut Dinas Kesehatan DKI Jakarta, catatan kumulatif kematian per 4 Juli hingga 11 Desember 2022 ada sebanyak 534 jiwa.

Berdasarkan data tersebut, rata-rata memiliki jarak tanggal swab PCR dengan kematian di empat sampai enam hari.

Dilihat dari kelompok usianya, ternyata didominasi oleh lansia yakni 344 orang. Sementara 190 orang lainnya berasal dari kelompok non lansia.

Penyebab Kematian COVID-19 Terbanyak

Mirisnya, Dinkes DKI menemukan banyak dari kasus meninggal COVID-19 tidak sadar dirinya terpapar virus. Dampaknya, pasien tidak bisa tertolong karena sudah dalam kondisi kritis.

"Jarak tanggal swab PCR dengan kematian positif COVID-19 rata-rata 4-6 hari. Apa rata-rata pasien COVID-19 yang dibawa ke RS sudah kondisi berat dan terlambat diagnosis? Banyak yang demikian," beber Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr Ngabila Salama, MKM, kepada detikcom Selasa (13/12/2022).

"Artinya pasien datang ke RS sudah dalam kondisi berat tidak mengetahui bahwa terpapar COVID-19 dan pas di-PCR untuk prosedur RS baru ketahuan positif," sebut dia.

NEXT: Pasien Bergejala COVID-19 Tak Mau Tes PCR



Simak Video "Korea Selatan Wajibkan Tes Covid-19 Bagi Pelancong dari China"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT