DKI Jakarta kembali mencatat adanya peningkatan kasus kematian akibat COVID-19 usai dua subvarian baru Omicron, yakni XBB dan BQ.1, teridentifikasi. Menurut Dinas Kesehatan DKI Jakarta, catatan kumulatif kematian per 4 Juli hingga 11 Desember 2022 ada sebanyak 534 jiwa.
Berdasarkan data tersebut, rata-rata memiliki jarak tanggal swab PCR dengan kematian di empat sampai enam hari.
Dilihat dari kelompok usianya, ternyata didominasi oleh lansia yakni 344 orang. Sementara 190 orang lainnya berasal dari kelompok non lansia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab Kematian COVID-19 Terbanyak
Mirisnya, Dinkes DKI menemukan banyak dari kasus meninggal COVID-19 tidak sadar dirinya terpapar virus. Dampaknya, pasien tidak bisa tertolong karena sudah dalam kondisi kritis.
"Jarak tanggal swab PCR dengan kematian positif COVID-19 rata-rata 4-6 hari. Apa rata-rata pasien COVID-19 yang dibawa ke RS sudah kondisi berat dan terlambat diagnosis? Banyak yang demikian," beber Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr Ngabila Salama, MKM, kepada detikcom Selasa (13/12/2022).
"Artinya pasien datang ke RS sudah dalam kondisi berat tidak mengetahui bahwa terpapar COVID-19 dan pas di-PCR untuk prosedur RS baru ketahuan positif," sebut dia.
NEXT: Pasien Bergejala COVID-19 Tak Mau Tes PCR
Pasien Bergejala Tidak Mau Tes PCR
Selain itu, dr Ngabila mengungkapkan banyak pasien yang mengaku memilih untuk tidak dites PCR meski mengalami gejala. Hal ini dipilih lantaran harga tes PCR yang dianggap mahal.
Menurut dr Ngabila, permasalahan seperti ini seharusnya bisa segera diatasi. Ia mengingatkan bagi masyarakat yang merasa mengalami gejala COVID-19, seperti batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, dan lain-lain untuk segera datang ke puskesmas dan mendapatkan tes COVID-19 secara gratis.
"Gratis di seluruh puskesmas DKI Jakarta. Silakan datang, apalagi jika yang bergejala adalah lansia atau orang yang memiliki komorbid dan belum vaksinasi booster, harus dideteksi segera kemungkinan COVID-19 untuk tatalaksana lebih awal," pungkas dia.
Simak Video "Video: Inovasi Mesin PCR Diuji Coba Buat Deteksi TBC"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)











































