Heboh perawat di Inggris melakukan aksi mogok kerja sebagai reaksi atas ketidakpuasan kenaikan gaji yang telah ditetapkan oleh pemerintah pada Kamis (15/12/2022).
Diperkirakan sebanyak 100 ribu perawat National Health Service (NHS) di 76 rumah sakit dan pusat kesehatan terlibat dalam aksi mogok kerja tersebut. Akibatnya, sebanyak 70 ribu janji jadwal pelayanan, prosedur penanganan kesehatan, dan operasi pun dibatalkan.
Dikutip dari Reuters, para perawat tersebut menuntut kenaikan gaji sebesar 5 persen plus inflasi. Sebagaimana diketahui, inflasi di Inggris pada tahun 2022 melewati 10 persen, sementara tawaran kenaikan gaji ada di kisaran 4 persen.
"Sungguh hari yang tragis. Ini adalah hari yang tragis untuk keperawatan, ini adalah hari yang tragis bagi pasien, pasien di rumah sakit seperti ini, dan ini adalah hari yang tragis bagi orang-orang di masyarakat ini dan untuk NHS kami," ucap Kepala Royal College of Nursing (RCN), Pat Cullen.
Ia juga mengungkap, pemerintah tak pernah mau membuka ruang diskusi terkait besaran kenaikan gaji.
"Setiap ruang yang saya datangi di Sekretariat Negara, semua mengatakan bahwa mereka bisa membicarakan apapun kecuali soal gaji,"
"Karena itu hal yang bisa dilakukan adalah kembali menggelar aksi seperti hari ini," tutur Cullen.
Di sisi lain, Menteri Kesehatan Steve Barclay sangat menyayangkan aksi mogok kerja tersebut yang dilakukan oleh para perawat. Aksi mogok ini pun akan kembali digelar pada Selasa (20/12).
"Saya telah bekerja lintas pemerintahan dan dengan petugas medis di luar sektor publik untuk memastikan tingkat kepegawaian yang aman, tetapi saya tetap khawatir tentang risiko yang ditimbulkan oleh serangan terhadap pasien," katanya.
Simak Video "Enam Anak di Inggris Meninggal Dunia Akibat Infeksi Bakteri Strep A"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)