5 Pemain Timnas Prancis Diduga Kena Flu Unta, AC Biang Kerok Penularan?

ADVERTISEMENT

Round-Up

5 Pemain Timnas Prancis Diduga Kena Flu Unta, AC Biang Kerok Penularan?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Minggu, 18 Des 2022 07:00 WIB
Jakarta -

Jelang final Piala Dunia 2022, timnas Prancis malah dibayangi 'flu unta' atau nama lain dari Middle East Respiratory Syndrome MERS. Ada lima pemain yang diduga terpapar yakni Raphael Varane, Ibrahima Konaté, Dayot Upamecano, Adrien Rabiot, dan Kingsley Coman.

Virus pertama kali disebut menyerang Upamecano yang kala itu merasa tidak enak badan Kamis (15/6/2022), hingga akhirnya menular ke Rabiot dan Coman dan dua pemain lainnya menyusul terpapar di Jumat (16/12/2022). Kelima pemain timnas Prancis tersebut kini menjalani isolasi agar penularan virus tidak semakin meluas.

"Para pemain yang sakit ada di kamar mereka. Kami selalu mencuci tangan dan kami mencoba untuk menjaga jarak sosial juga. Kami sangat ketat dengan aturan ini," kata striker Prancis Randal Kolo Muani, yang mencetak gol di semifinal.

"Saya pikir semua orang berhati-hati. Para dokter telah menerapkan sistem kebersihan untuk menghindari penyebaran virus," lanjut dia. Prancis adalah salah satu dari beberapa skuad yang terkena penyakit di Piala Dunia ini.

Benarkah gegara AC?

Meski protokol ketat dilakukan, sang manajer menduga penularan masih mudah terjadi akibat penggunaan AC di dalam stadion Qatar. Diduga, paparan AC yang terus-menerus dan perubahan suhu di lingkungan Qatar, menyebabkan penyebaran flu unta lebih mudah terjadi.

Banyak pemain mengeluh merasa tidak enak badan dan menyalahkan AC. Belum ada kejelasan pasti soal keterkaitan penggunaan AC dengan penularan.

Namun, 'flu unta' memang sudah menyebar di Qatar dan menyerang puluhan orang selama dekade terakhir. Karenanya, sejak awal para suporter sepak bola juga disarankan untuk mewaspadai risiko penularan, terlebih jika mengalami gejala demam, batuk, dan muntah.

MERS, 'sepupu' COVID-19 yang konon lebih mematikan disebut dapat menular melalui unta, kontak erat antarmanusia dengan pasien yang terpapar, hingga kemungkinan kecil paparan dari mengonsumsi produk unta misalnya susu unta yang tidak dipasteurisasi.

Virus ini disebut membunuh hingga sepertiga dari semua orang yang terinfeksi. WHO menyebut flu unta menular ke manusia dari unta dromedaris yang terinfeksi. Flu unta telah diidentifikasi pada dromedari di beberapa negara di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.

Sejak 2012, 27 negara telah melaporkan kasus flu unta, yang menyebabkan nyaris seribu kematian akibat infeksi tersebut.

(naf/naf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT