COVID-19 di China belakangan melonjak tinggi usai pemerintah melonggarkan pembatasan atau mencabut kebijakan lockdown "zero COVID". Adapun kenaikan kasus ini dipicu oleh subvarian Omicron BF.7.
Diduga, banyak warga China belum memiliki antibodi pasca vaksinasi dengan alamiah yang kuat, seperti ditemukan di negara lain. Karenanya, China diminta aktif menggencarkan vaksinasi COVID-19 yang efektif melawan subvarian Omicron baru.
Di samping itu, penyebaran varian Omicron baru yang sangat cepat di China berdampak pada sejumlah layanan, mulai dari katering, pengiriman, hingga krematorium. Rumah duka di kota berpenduduk 22 juta itu juga kewalahan memenuhi permintaan kremasi warga, lantaran banyak staf dan pengemudi mobil jenazah jatuh sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Omicron BF.7 Lebih Berbahaya
Dikutip dari The People, subvarian Omicron BF.7 disebut-sebut lebih berbahaya, bahkan satu orang pasien bisa menularkan virus ke 10 hingga 18 orang. Omicron BF.7 merupakan kependekan dari BA.5.2.1.7, sublineage dari varian Omicron BA.5.
Menurut laporan dari China, BF.7 memiliki kemampuan infeksi terkuat dari subvarian omicron di negara tersebut, lebih cepat menular daripada varian lain, memiliki masa inkubasi lebih pendek, dan dengan kapasitas lebih besar untuk menginfeksi orang yang pernah mengalami infeksi COVID sebelumnya, telah divaksinasi, atau bahkan keduanya.
Gejala Omicron BF.7
Adapun gejala Omicron BF.7 serupa dengan subvarian Omicron lainnya, yakni menyerang pernapasan bagian atas. Pasien mungkin akan mengalami gejala, seperti:
- Demam
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Pilek
- Kelelahan
- Beberapa orang juga ada yang mengalami gejala gastrointestinal, seperti muntah dan diare.
Omicron BF.7 mungkin menyebabkan penyakit yang lebih serius pada orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah.
Omicron BF.7 Sudah Ada di Mana Saja?
Selain di China, Omicron BF.7 telah terdeteksi di beberapa negara lain, seperti India, Amerika Serikat, Inggris, Belgia, Jerman, Prancis, dan Denmark.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengidentifikasi BF.7 sebagai salah satu varian yang paling memprihatinkan.











































