Susu beruang menjadi salah satu minuman yang dipercaya masyarakat memiliki khasiat. Minuman ini disebut bisa mengobati berbagai masalah penyakit, bahkan ramai diincar saat kasus COVID-19 di Indonesia melonjak.
Susu beruang merupakan produk susu sapi steril yang disajikan dalam kemasan kaleng. Lebih dikenal dengan 'susu beruang' karena maskot atau ikon beruang yang ada di bagian kalengnya.
Produk susu ini kerap dikonsumsi masyarakat saat sakit. Ini dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk flu, demam, hingga COVID-19. Benarkah begitu?
Ahli gizi masyarakat dr Tan Shot Yen mengatakan susu beruang tidak bisa menyembuhkan berbagai penyakit, tetapi hanya mitos yang berkembang di masyarakat.
"Selain overclaim produk nggak pernah dibenahi, publik salah asumsi, literasi gizi publik minim. Akhirnya ada kepercayaan-kepercayaan yang dibentuk sebagai opini publik," jelas dr Tan yang dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (21/12/2022).
"Apa yang mestinya mitos dijadikan kebenaran. Sebaliknya, fakta ilmiah sama sekali tidak digubris," sambung dia.
Susu beruang ini sama dengan produk susu lainnya yang memiliki kandungan gizi, seperti protein, karbohidrat, kalium, hingga garam. Kandungan ini juga terdapat pada produk susu cair lainnya.
"Susu evaporasi, UHT, susu cair, semuanya sama. Dengan komposisi yang bisa dibaca pada labelnya," tegas dr Tan.
Benarkah Bisa Membersihkan Paru-paru?
Menanggapi ini, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(K) menegaskan hal itu hanya hoaks. Disarankan untuk berhenti untuk perokok dan melakukan senam pernapasan.
"Hoaks ya yang mengatakan para perokok supaya saluran napas nya bersih minum susu (beruang). Nggak ada hubungannya itu. Susu masuknya ke mana? Ini (asap rokok) ke saluran napas bukan saluran cerna," jelas dr Erlina saat ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Kamis (15/9/2022).
"Yang bisa membersihkan saluran napas adalah dengan senam pernapasan, kemudian menjaga supaya jangan sering infeksi. Karena infeksi yang terus-terusan, sering, hilang-timbul, itu lama-lama akan membuat saluran pernapasan kita menjadi berubah. Bisa rentan dengan terinfeksi," sambungnya.
Simak Video "Penjelasan Dokter soal Manfaat Puasa pada Metabolisme Tubuh "
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)
