Kasus COVID-19 di China belakangan sangat mengkhawatirkan. Banyak masyarakat di sana yang terpapar COVID-19, bahkan tenaga kesehatan pun kewalahan untuk menanganinya di rumah sakit. Diduga hal tersebut imbas Omicron BF.7, subvarian yang bisa menularkan dari satu orang ke 10 hingga 18 orang lainnya.
Omicron BF.7 merupakan kependekan dari BA.5.2.1.7, turunan dari subvarian Omicron BA.5. Laporan dari China menunjukkan BF.7 memiliki kemampuan infeksi terkuat dari subvarian Omicron di negara tersebut, lebih cepat menular daripada varian lain, memiliki masa inkubasi lebih pendek, dan dengan kemampuan lebih besar untuk menginfeksi orang yang pernah terinfeksi COVID-19 sebelumnya.
Baca juga: Jokowi Isyaratkan PPKM Disetop Akhir Tahun! |
Sudah Ada di Indonesia?
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan Subvarian Omicron baru tersebut belum teridentifikasi di Indonesia.
"Belum sampai saat ini, belum ada," ucapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (20/12/2022).
Sebelumnya, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengidentifikasi Omicron BF.7 sebagai salah satu subvarian yang paling memprihatinkan. Selain di China, Omicron BF.7 telah terdeteksi di beberapa negara lain, seperti India, Amerika Serikat, Inggris, Belgia, Jerman, Perancis, dan Denmark.
Simak Video "Siap Siaga Beijing Hadapi Darurat Lonjakan Covid-19 Lagi"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)