Water Specialist dari Fakultas Teknik Lingkungan & Sipil (FTSL) ITB Ir Rofiq Iqbal, ST, MEng, mengungkap alasan di balik riset air minum Indonesia tercemar limbah tinja. Menurutnya sumber septic tank sangat dekat dengan rumah warga.
Karenanya, sulit menghindari cemaran tersebut. Meski begitu, cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan risiko cemaran tentu dengan pengolahan air minum yang tepat.
"Air yang direbus mendidih itu aman dan bisa dikonsumsi, air PDAM atau air sumur itu nggak apa-apa kalau direbus," beber dia dalam Media Gathering bersama Coway, Rabu (21/12/2022).
"Sumber septic tanknya sangat dekat dengan pemukiman. jadi yang namanya bakteri (Escherichia coli) E Coli itu sumbernya sudah pasti dari tinja masyarakat," lanjut dia saat merespons penelitian di laman UNICEF, yang menyoroti hampir 70 persen dari 20 ribu sumber air minum diuji di Indonesia dalam sebuah studi baru tercemar limbah tinja.
Bahaya E Coli
Beberapa waktu lalu, dokter spesialis penyakit dalam dan Konsultan Gastroenterologi-hepatologi dr Kaka Renaldi, SpPD, menyebut bakteri ini, dalam beberapa kasus, bisa berujung fatal. Khususnya bagi mereka yang termasuk kelompok rentan, seperti misalnya ibu hamil.
"Infeksi ini kemudian bisa berkembang dan menyebabkan infeksi selaput otak pada bayi dalam kandungannya, hingga keguguran. Sehingga, pemilihan air dengan seksama disarankan kepada seluruh masyarakat untuk mengadopsi hidup bersih dengan mengonsumsi air minum yang berasal dari sumber yang terlindungi," jelasnya beberapa waktu lalu.
Namun, kebanyakan, di luar kelompok rentan, keluhan dari cemaran infeksi bakteri Escherichia coli atau E. coli umumnya merupakan diare, kram perut, hingga muntah.
Simak Video "Aktivis Lingkungan Kritisi Penggunaan Galon Sekali Pakai"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)