Cerita Ibu Penyintas HIV Punya Anak dan Suami Berstatus Negatif

ADVERTISEMENT

Cerita Ibu Penyintas HIV Punya Anak dan Suami Berstatus Negatif

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 28 Des 2022 07:30 WIB
Laboratory Request, Hiv Test, Hiv Positive
Ilustrasi HIV (Foto: Getty Images/iStockphoto/atakan)
Jakarta -

Sari, demikian nama samarannya, mengidap HIV sejak 2004 silam. Ia tertular dari penggunaan narkoba jarum suntik yang bergantian dengan teman.

Kala dinyatakan positif HIV, ia masih menjadi pegawai swasta di salah satu bank. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk resign dan fokus menghadapi sakitnya.

Rasanya sulit menerima status HIV, tetapi wanita berusia 41 tahun ini berjuang untuk rutin menjalani terapi obat ARV (antiretroviral), setahun setelah terpapar yakni di 2005. Hingga kini, masih rutin diminum.

Berkat itu, anaknya lahir dengan kondisi status negatif HIV. Bukan hal yang mudah, ia merencanakan kehamilan sematang mungkin bersama suami yang saat itu juga negatif HIV.

''Karena saya patuh dan tidak pernah berhenti, bahkan terlambat mengonsumsi ARV pun tidak, sampai saat ini pasangan saya juga negatif, kalau kita mengikuti aturan dan pencegahan pasti hasilnya juga baik,'' terang dia, saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022).

''Tahun 2007 di Makassar, kami butuh prepare cukup lama untuk memutuskan (punya anak), terutama saya punya beban mental meskipun saya punya cukup informasi banyak,'' lanjut dia.

Untuk memutuskan akhirnya memiliki anak, dengan bayangan risiko positif HIV, menurutnya adalah hal yang sulit. Kurang lebih selama tiga tahun perencanaan kehamilan dan persalinan, termasuk tes untuk melihat viral load yang ternyata tidak terdeteksi.

''Jadi itu tidak ada risiko penularan pada pasangan dan anak,'' ceritanya.

Dalam kesempatan serupa, eks Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menjelaskan kasus kehamilan dengan anak negatif HIV bisa terjadi saat viral load yang terdeteksi sedikit akibat rutin meminum obat.

''Dia positf terus menikah suaminya negatif, dari tahun 2005 minum ARV dan patuh mempunyai anak. Punya anak pada saat masa subur lepas kondom, ada risiko penularan, tapi Alhamdulillah suaminya tetap negatif, kemudian KB lagi,'' respons Nafsiah Mboi.



Simak Video "AIDS dan 10 Gejala Umumnya: Batuk Kering-Demam"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT