Indra Bekti masuk rumah sakit, pingsan setelah mengisi salah satu acara. Presenter itu dikabarkan mengalami perdarahan pada otaknya.
Kabar ini kemudian dikonfirmasi asisten Indra Bekti, Reza, saat dihubungi awak media. "Benar (pingsan)" ujar Reza, dikutip dari detikHot, Rabu (28/12/2022).
"Iya ada (perdarahan otak), ada gejala ke sana," lanjut Reza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang Terjadi saat Perdarahan Otak
Perdarahan otak terjadi ketika ada trauma atau cedera yang mengiritasi jaringan otak, menyebabkan pembengkakan. Ini dikenal sebagai edema serebral. Darah yang terkumpul menjadi massa yang disebut hematoma.
Kondisi ini meningkatkan tekanan pada jaringan otak di dekatnya dan itu mengurangi aliran darah vital sehingga bisa membunuh sel-sel otak. Perdarahan dapat terjadi di dalam otak, antara otak dan selaput yang menutupinya, antara lapisan penutup otak, atau antara tengkorak dan penutup otak.
Apa Penyebab Perdarahan di Otak?
Dikutip dari Web MD, ada beberapa faktor risiko dan penyebab perdarahan otak. Yang paling umum termasuk:
Cedera kepala
Cedera adalah penyebab paling umum dari perdarahan di otak bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun.
Tekanan darah tinggi
Kondisi kronis ini dalam jangka waktu yang lama dapat melemahkan dinding pembuluh darah. Tekanan darah tinggi yang tidak diobati adalah penyebab utama perdarahan otak yang dapat dicegah.
Aneurisma
Ini adalah pelemahan pada dinding pembuluh darah yang membengkak. Itu bisa pecah dan berdarah ke otak, menyebabkan stroke.
Kelainan pembuluh darah
(Malformasi arteriovenosa) Kelemahan pada pembuluh darah di dalam dan sekitar otak dapat muncul saat lahir dan didiagnosis hanya jika timbul gejala.
Angiopati amiloid
Ini adalah kelainan dinding pembuluh darah yang terkadang terjadi seiring dengan penuaan dan tekanan darah tinggi. Ini dapat menyebabkan banyak perdarahan kecil yang tidak diketahui sebelum menyebabkan yang besar.
Kelainan darah atau perdarahan
Hemofilia dan anemia sel sabit keduanya dapat berkontribusi pada penurunan kadar trombosit dan pembekuan darah. Pengencer darah juga merupakan faktor risiko.
Penyakit hati
Kondisi ini dikaitkan dengan peningkatan perdarahan secara umum.
Tumor otak.
NEXT: Bisa Sembuh atau Ada Risiko Komplikasi?
Seberapa baik respons pasien terhadap perdarahan otak tergantung pada ukuran perdarahan dan jumlah pembengkakan. Beberapa pasien mungkin sembuh total.
Namun, adapula yang mengalami komplikasi termasuk stroke, kehilangan fungsi otak, kejang, atau efek samping dari pengobatan atau perawatan. Bahkan, fatalnya bisa berujung kematian jika tidak segera mendapatkan perawatan medis.
Perdarahan Otak Bisa Dicegah?
Lantaran sebagian besar perdarahan otak terkait dengan faktor risiko tertentu, kamu dapat meminimalsir risiko dengan cara berikut:
Mengobati tekanan darah tinggi. Studi menunjukkan bahwa 80 persen pasien perdarahan otak memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Satu-satunya hal terpenting yang dapat dilakukan adalah mengendalikannya melalui diet, olahraga, dan pengobatan.
Jangan merokok, jangan menggunakan narkoba. Kokain, misalnya, bisa meningkatkan risiko perdarahan di otak. Berkendaralah dengan hati-hati, dan kenakan sabuk pengaman. Jika kamu mengidap kelainan, seperti aneurisma, operasi dapat membantu mencegah perdarahan di kemudian hari.
Hati-hati dengan warfarin (Coumadin). Jika kamu mengonsumsi obat pengencer darah ini, tindak lanjuti secara teratur dengan dokter untuk memastikan kadar darah berada dalam kisaran yang benar.
Simak Video "Kronologi Indra Bekti Ditemukan Tak Sadarkan Diri di Kamar Mandi"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)











































